Hilde Janssen: Pemerintah Indonesia Menganggapnya Aib

Edisi: 27/39 / Tanggal : 2010-09-05 / Halaman : 52 / Rubrik : FT / Penulis : Nunuy Nurhayati , ,


SUARANYA kadang lantang, kadang merendah dan pelan, sewaktu mengingat kembali pertemuannya dengan para perempuan tua itu. Sambil duduk bersila, tangannya ikut bergerak setiap dia berbicara. Mengenakan atasan bermotif lurik serta celana panjang putih, dengan kacamata disampirkan di kepalanya, Hilde Janssen tampaknya begitu larut dengan kisah sedih para perempuan mantan jugun ianfu.

Jurnalis perempuan Belanda itu tinggal di Indonesia sejak 2001. Janssen mengaku sempat dihantui mimpi buruk gara-gara berulang kali mendengar kisah para perempuan itu. Bagaimana awalnya Janssen dan sahabatnya, Jan Banning, memutuskan berkeliling ke pelosok Indonesia mencari mantan jugun ianfu? Berikut ini petikan percakapannya dengan Tempo.

Apa yang mendorong Anda menggali kisah jugun ianfu?

Awalnya, pada 2007, saya menulis artikel di koran Belanda tentang masalah ini. Waktu itu di Belanda masalah jugun ianfu menjadi bahan diskusi. Parlemen Belanda saat itu juga membuat resolusi yang meminta Jepang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, terutama bagaimana sikap Jepang dan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Karena saya tinggal di Indonesia, koran tempat saya bekerja meminta saya menulis soal sikap pemerintah Indonesia. Dari berbagai informasi yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14

Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…

M
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05

Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…

K
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19

Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…