Laksamana Tni Agus Suhartono: Kita Jaga Yang Penting-penting Dulu
Edisi: 33/39 / Tanggal : 2010-10-17 / Halaman : 107 / Rubrik : WAW / Penulis : Istiqomatul Hayati, Yophiandi,, Sudrajat,
Anggaran yang minim dengan personel yang gemuk merupakan masalah yang harus dihadapi Laksamana Agus Suhartono, yang baru saja ditunjuk menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia menggantikan Jenderal Djoko Santoso. Tak aneh bila Agus ingin memodernisasi jumlah personel dan alat utama sistem persenjataan.
"Kami sedang melakukan rightsizing, berapa banyak orang yang diperlukan organisasi ini," katanya kepada Istiqomatul Hayati, Yophiandi, Sudrajat, Dodi Hidayat, dan Akbar Tri Kurniawan dari Tempo. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memerlukan kekuatan besar di laut dengan dukungan udara untuk menangkal serangan lawan. "Musuh dari luar pasti masuk dari laut, jadi diantisipasi oleh angkatan laut dan udara dulu," ujarnya.
Kemampuan TNI kembali melebur ke masyarakat sebagai kekuatan pendeteksi gangguan keamanan juga sedang diuji. Agus menunjuk operasi intelijen wilayah yang membantu polisi di Sumatera Utara untuk menangkap perampok Bank CIMB Niaga sebagai contoh yang baik. Namun jalan panglima yang ramah dan senang guyon ini untuk meningkatkan profesionalisme dan kemampuan tempur TNI jelas masih panjang.
Kamis pekan lalu, Agus dengan tangkas menjawab pertanyaan Tempo di rumah dinas Kepala Staf Angkatan Laut di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, yang masih ditempatinya. Sesekali Agus menyelipkan humor dan canda saat menjawab pertanyaan.
Bagaimana kelanjutan program reformasi TNI di bawah kepemimpinan Anda?
Reformasi TNI sudah berjalan baik, tapi memang belum cepat. Percepatan perlu dilakukan di bisnis TNI, juga peradilan militer. TNI pada dasarnya menghormati hukum. Kami juga perlu reformasi kultural. Konteksnya mengubah perilaku anggota TNI agar sesuai dengan tuntutan masyarakat. Kami sadari tak semudah membalik telapak tangan karena perubahan budaya itu perlu waktu.
Apa hambatan untuk mewujudkan profesionalisme TNI?
Profesionalisme ini terkait dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Alutsista bagus mendukung latihan untuk meningkatkan profesionalisme. Yang kita hadapi anggaran. Alutsista kondisinya seperti sekarang, tapi solusi kami dengan simulator, sehingga kemampuan profesi tetap bisa ditingkatkan. Dengan simulator, menembakkan habis peluru berapa pun tak ada masalah. Saat ini ada di semua angkatan, meski memang belum semua merata. Tapi pada pasukan yang penting-penting kita dahulukan.
Komando teritorial dianggap…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…