Richard Tanter: Komunisme Dianggap Kekotoran Sejarah

Edisi: 49/39 / Tanggal : 2011-02-06 / Halaman : 112 / Rubrik : WAW / Penulis : Purwani Diyah Prabandari, Yandi M. Rofiyandi,


Indonesia di mata Richard Tanter mungkin belum banyak berubah. Dua pekan lalu, dia datang dari Australia untuk menjadi pembicara dalam diskusi bertema Indonesia & The World 1959-1969 di gedung Goethe-Institut, Jakarta. Diskusi itu menghadirkan sejumlah ilmuwan politik dari berbagai negara untuk membahas peristiwa 1965 dari sudut pandang negara masing-masing.

Tanter terperanjat mengetahui istilah G-30-S ternyata masih menjadi ”hantu” bagi sebagian kecil masyarakat. ”Aneh sekali acara akademik dijaga polisi,” kata Direktur Nautilus Institute, Australia, ini. Diskusi juga menghadirkan, antara lain, Bradley Simpson, John Roosa, serta Bernd Schafer. Kedatangan mereka disambut demonstrasi sekelompok orang. Sebagian pembicara sempat berurusan dengan polisi karena masalah perizinan.

Bisik-bisik beredar acara di Goethe-Institut itu diawasi ketat aparat intelijen. Apakah ini menunjukkan intelijen masih seperti di masa Orde Baru? Tanter tak menjawab. Ia mengatakan hanya memantau dinamika intelijen dari kejauhan.

Intelijen sebetulnya bukan dunia yang asing bagi Tanter. Pada 1991, dia menyelesaikan disertasinya di Universitas Monash mengenai intelijen Indonesia 1966-1989. Sebelumnya, dia sering menulis soal Timor Leste. Akibat tulisannya yang kritis di masa Orde Baru, ia pernah dilarang masuk Indonesia.

Sekarang Tanter lebih mendalami masalah keamanan regional dan nuklir. Dia menaruh perhatian pada upaya Indonesia membangun pembangkit listrik bertenaga nuklir di Muria, Jawa Tengah. Indonesia, menurut dia, masih menghadapi persoalan mendasar pengembangan proyek nuklir, yaitu informasi, transparansi, dan regulasi. Tak ada informasi publik, kata dia, yang cukup terperinci mengenai proyek ini.

Kamis pekan lalu, profesor ilmu politik ini menerima Purwani Diyah Prabandari, Yandi M. Rofiyandi, dan fotografer Jacky Rachmansyah dari Tempo di tempatnya menginap di sebuah hotel di kawasan Kemang,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…