Jejak Dekonstruksi Kan Terkenang

Edisi: 07/40 / Tanggal : 2011-04-24 / Halaman : 159 / Rubrik : OBI / Penulis : Joko S. Gombloh , ,


SUATU saat, di sebuah pentas musik bertajuk Bunyi bagi Suara yang Kalah (1997), seorang komposer menampilkan seekor sapi di atas panggung. Sesosok lelaki renta menuntun binatang itu melenggang ke arena pentas. Dan pemusik menyambutnya dengan memainkan musik gamelan, gitar, bas, drum set, dan beberapa alat perkusi tradisional. Tak lama, maaf, sapi itu buang air, berceceran di lantai panggung. Meruapkan bau tak sedap.

”Ini sebuah sensasi pertunjukan yang otentik karya seorang komponis yang menuai impresi atau sebaliknya ’hujatan’ dari penonton,” komentar seorang penonton. Sensasi ”Sapi Mencret” itu dipandang sebagai semacam cara atau bentuk baru yang kemudian dikenal sebagai ”concept art”, ”fluxus”, atau apa pun istilahnya.

Pertunjukan itu dihadirkan I Wayan Sadra—komposer yang oleh Dieter Mack disebut tidak bisa melewatkan obyek apa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…