Revolusi Digital dan Sastra Dunia

Edisi: 44/40 / Tanggal : 2012-01-08 / Halaman : 106 / Rubrik : SAS / Penulis : Leila S. Chudori, ,


Bulan Desember di kampus The University of Western Australia, Perth, selalu menjanjikan dua hal: siraman cahaya matahari yang menyebabkan dedaunan hijau berkilat-kilat serta bunyi kepak ekor burung merak yang anggun dan kenes. Pada pagi yang penuh warna itu, Biennale Simposium Sastra Asia-Pasifik ke-14 dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Khrisna Sen—seorang Indonesianis yang sepanjang hidupnya mengabdikan diri pada studi tentang Indonesia.

"Saya akan membuka biennale ini dengan sepenggal Gitanyali dalam bahasa Bengali," kata Sen sembari menggenggam iPad. "Dan ini saya persembahkan untuk guru saya, penyair W.S. Rendra, yang mengajarkan membaca puisi dengan penuh gelora."

Maka burung merak tak hanya berkeliaran dan membuat megah kampus itu. Rendra, sang "Burung Merak", juga menjadi salah satu jiwa dari Biennale Sastra yang dihadiri 40 sastrawan dan pengamat sastra dari negara-negara kawasan Asia-Pasifik itu. Negara-negara itu antara lain Australia, Indonesia, Singapura, Malaysia, Hong Kong dan Makau, Filipina, India, serta Amerika Serikat.

Tema biennale kali ini adalah "Sastra dan Budaya pada Era Revolusi Digital". Menurut Dennis Haskell, penyair dan dosen Sastra Inggris The University of Western Australia, dengan meledaknya revolusi digital 15 tahun terakhir—meminjam istilah ahli ilmu saraf Susan Greenfield bahwa revolusi digital mungkin sudah menata ulang otak kita—maka menarik untuk melihat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kebebasan Kreatif Tak Datang dari Langit
1994-04-09

Tiga anggota pen amerika bertamu ke indonesia selama sekitar sepuluh hari, mencoba mendapatkan masukan tentang…

P
Pencemooh Sepanjang Jalan
2003-03-30

A.a. navis tidak hanya melahirkan karya, tapi juga penulis sastra.

A
Ayu Utami: Madonna dalam Sastra Indonesia
2002-01-06

Ayu utami melesat membelah langit sastra indonesia bak sebuah meteor. ketika novel saman diumumkan sebagai…