Menteri Perdagangan Gita Wirjawan: Yang Tidak Ikut Aturan, Jangan Ke Indonesia
Edisi: 44/40 / Tanggal : 2012-01-08 / Halaman : 130 / Rubrik : WAW / Penulis : Andari Karina Anom, Hermien Y. Kleden, Purwani D. Prabandari
Latar hidupnya yang berwarna-warniâpengusaha, musikus, eksekutif, edukator, birokrat tinggiâseolah-olah beralih menjadi sewarna saja tatkala Gita Wirjawan, 46 tahun, berbicara dari kursi terbarunya: Menteri Perdagangan Kabinet Indonesia Bersatu II. Yakni angka dan data. "Angka tidak pernah berbohong," ujarnya kepada Tempo. Di tangan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini, angka-angka "dibernyawakan" dalam wujud performa, prediksi, dan target ekonomi, termasuk di kementerian yang kini dipimpinnya.
Dia menganjurkan orang Indonesia mengubah pola konsumsi dari semata-mata beras ke makanan alternatif. Dalam hitungannya, perubahan itu secara "radikal" akan mengubah posisi ketahanan pangan kita. "Jika hari ini 240 juta orang Indonesia mulai mengganti makan malamnya dengan singkong, hari ini juga kita beralih dari pengimpor menjadi pengekspor beras," ujarnya dengan serius. Gita lalu menyitir angka-angka dengan fasihâseolah-olah itu partitur musik yang dia gemari. Lima belas tahun bergerak di dunia bisnis tampaknya membuat dia percaya bahwa rasionalitas suatu kebijakan hendaknya ditopang oleh kekuatan kalkulasi.
Gita memulai karier di Citibank sebelum pindah kerja ke Goldman Sachs dan ST Telekomunikasi di Singapura. Pada 2006, dia kembali ke Tanah Air sebagai Direktur Utama JP Morgan Indonesia. Dua tahun kemudian, dia mendirikan Ancora Capital. Dalam hitungan bulan, Ancoraâyang berfokus di bidang pertambangan dan sumber daya alamâmengakuisisi sejumlah perusahaan. Termasuk mengambil alih utang Bakrie & Brothers kepada JP Morgan pada November 2008.
Mahir bermain piano dan gitar, Gita mendirikan Omega Pacific Production, yang telah meluncurkan sejumlah album jazz dan pop. Golf adalah hobinya lain, sehingga dia memutuskan mendirikan Ancora Golfâsekolah yang mendidik pegolf muda berbakat. Pada akhir 2009, Gita melepaskan dunia usaha dan menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merombak kabinetnya pada Oktober lalu, Gita berpindah kantor ke Kementerian Perdagangan. Dua bulan lebih di posisi baru, ia meluncurkan sejumlah kebijakan yang dipandang kontroversial. Antara lain, pelarangan ekspor bahan baku rotanâyang banyak dikritik merugikan pengusaha lokal. Namun sang Menteri menyodorkan tiga alasan, di antaranya niat menguatkan daya kompetisi Indonesia di luar negeri.
Wartawan Tempo, Andari…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…