Jusuf Kalla: Ada Dua Masalah dalam Perselisihan Aceh

Edisi: 48/40 / Tanggal : 2012-02-05 / Halaman : 108 / Rubrik : WAW / Penulis : Andari Karina Anom, Purwani D. Prabandari, Qaris Tajudin


JUSUF Kalla sekeluarga tengah berlibur di London tatkala penembakan pecah di Aceh Utara pada awal Januari lalu. Walhasil, suasana libur nan santai mendadak beralih menjadi "kantor": telepon berdering-dering dari Tanah Air serta beberapa belahan dunia lain. Rata-rata meminta advis, pikiran, dan bantuannya. Teror sporadis yang mengguncang Nanggroe Aceh Darussalam selama sebulan terakhir telah memakan 10 nyawa dan melukai 13 orang. Dan orang tetap mengingat JK saban kali terjadi letupan panas di provinsi tersebut. Dia memang punya rekam jejak kuat dalam ihwal perdamaian Aceh.

JK adalah sosok penting di balik Nota Kesepahaman Helsinki 2005. Kesepakatan ini meredakan konflik puluhan tahun yang melibatkan Gerakan Aceh Merdeka. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun mengundang bekas wakilnya itu ke Istana Negara pada 16 Januari lalu. Keduanya membahas, antara lain, gangguan keamanan di Aceh menjelang pemilihan kepala daerah bulan depan.

Toh, hubungan JK-Aceh tak selalu "berbalas setimpal". Pada pemilihan presiden 2009, Aceh hanya memberi Jusuf Kalla empat persen suara. Kata Kalla, "Tujuan saya bukan mendapat suara atau Hadiah Nobel, tapi melihat Aceh yang damai." Dia juga berperan menghentikan konflik berdarah di Poso dan Ambon—dalam waktu relatif singkat. "Pelajari asal-usul masalahnya, baru selesaikan," JK menegaskan.

Nama Jusuf Kalla mulai kembali disebut-sebut dalam bursa calon presiden 2014. Komentarnya kepada Tempo, "Saya sekarang tak punya kanal untuk maju." Maka dia memilih berkonsentrasi sebagai Ketua Palang Merah Indonesia. Dia juga sibuk berkeliling dalam dan luar negeri, memberi ceramah dan kuliah umum. Empat hari dalam sepekan praktis dia habiskan di Jakarta dengan antrean tamu yang tak putus-putus.

Pekan lalu wartawan Tempo Andari Karina Anom, Purwani D. Prabandari, Qaris Tajudin, dan Hermien Y. Kleden menemuinya untuk satu wawancara khusus. Perbincangan selama dua jam di kantor pusat PMI, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, itu lebih mirip "reuni" penuh gelak tawa—yang tetap disertai sejumlah informasi off the record.

Boleh tahu isi pembicaraan Anda dengan SBY—saat Presiden memanggil Anda ke Istana pada 16…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…