Tubuh-tubuh Nico
Edisi: 03/41 / Tanggal : 2012-03-25 / Halaman : 52 / Rubrik : FT / Penulis : Qaris Tajudin , ,
Tatkala seorang juru foto membuat foto-foto telanjang, apa kesan yang hendak dia berikan. Pertanyaan itu hendak kita ajukan kepada Nico Dharmajungen, yang saat ini tengah memamerkan tiga seri karya foto telanjang di Galeri Salihara, Jakarta Selatan. Untuk karyanya yang dipamerkan sepanjang Maret itu, Nico memberi judul "Tubuh dan Bentuk".
Tampak betul bahwa dia tidak ingin foto-foto yang terbagi dalam tiga seri ini menjadi pameran tubuh sempurna perempuan. "Tidak ada satu pun model profesional yang saya pakai," kata Nico kepada Tempo di warung kopi di Komunitas Salihara, dua pekan lalu. "Mereka adalah perempuan biasa yang mau difoto tanpa menuntut imbalan." Soal ada atau tidaknya imbalan, tak penting dalam perbincangan tentang foto-foto tersebut. Tapi, bahwa mereka bukanlah model, itu jadi penting," ujarnya
Nico menampilkan kewajaran. Memang, tidak ada tubuh-tubuh besar atau yang tak proporsional, tapi kita bisa dengan jelas melihat ketaksempurnaan. Ada selulit, perut yang ditahan (karena mungkin agak buncit), dan bulu ketiak yang tak dicukur. Firman Ichsan, salah seorang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Tillema, Multatuli Fotografi
1994-05-14Koleksi foto h.f. tillema berharga karena ia memotret segi-segi "buruk" di tanah hindia belanda. tapi…
Menggoda Kejujuran Fotografi
1994-02-05Pameran teknologi merekayasa karya foto, di new york, membuka peluang manipulasi foto hampir tanpa batas.…
Kesaksian Sebastiao Salgado
1994-03-19Fotografer yang doktor ekonomi ini mengabadikan wajah-wajah yang menyumbang pada keuntungan perusahaan, dan mereka hanya…