Basuki Tjahaja Purnama: Saya Bukan Tukang Cuci Dosa Prabowo
Edisi: 27/41 / Tanggal : 2012-09-09 / Halaman : 116 / Rubrik : WAW / Penulis : Andari Karina Anom, D.A. Candraningrum, Theresia Ananda
DUA pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI siap bertarung dalam putaran kedua pada September ini. Duet Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli versus Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Jadilah putaran kedua ini menghadapkan dua kutub: petahana dan penantang, orang kota melawan orang daerah, gubernur melawan wali kota, dan aneka predikat lain. Dua kutub, aneka predikat. Namun, di antara semua isu seputar pemilu DKI Jakarta itu, nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, calon wakil gubernur pendamping Jokowi, menjadi pusat perhatian tersendiri. Ahok dibahas jauh lebih sering ketimbang pasangan lawannya. Yang dibahas dari Ahok bukan soal rekam jejak politiknya semata-mata. Kehadiran pria keturunan Tionghoa beragama Kristen yang mendadak di pentas politik Ibu Kota itu memicu gerilya penebaran isu SARA dari mereka yang tak siap. Ahok pun kini menjadi batu ujian perjalanan demokrasi Ibu Kota. Zhong Wan Xie alias Ahok secara blakblakan menjawab berbagai isu yang menerpanya. Sebelum Ramadan, dia sempat berkunjung ke kantor redaksi Tempo dan berdiskusi dengan kami. Tak cukup sebatas diskusi, wartawan Tempo Andari Karina Anom, D.A. Candraningrum, dan Theresia Ananda mewawancarainya lagi di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, akhir Juli lalu. Dua setengah jam dia buka-bukaan soal banyak hal yang meliputi pencalonannya, termasuk sejumlah hal yang off the record. Menjelang putaran kedua pemilihan Gubernur DKI Jakarta, beredar isu SARA yang ditujukan kepada Anda yang berlatar Kristen dan Cina. Tanggapan Anda? Isu yang sekarang berkembang persis sama dengan yang dipakai pada 2005 sewaktu saya ikut pemilihan Bupati Belitung Timur. Belitung itu 93 persen penduduknya Islam dan sejak 1955 adalah basis Masyumi. Toh, mereka percaya memilih saya. Sekarang katanya saya dapat sumbangan Rp 72 miliar dari Vatikan. Padahal saya ini Kristen, bukan Katolik. Itu sebabnya Anda mengadakan "Silaturahmi Ulama dan Habib di DKI dengan Calon Wakil Gubernur Basuki T. Purnama" di Condet, Jakarta Timur, Mei lalu? Saya memenuhi undangan Habib Mahdi Alatas. Sebelum menjadi pengkhotbah, dia pengusaha di Belitung. Dia pernah mengajukan izin tambang 640 hektare di Belitung. Sewaktu suratnya masuk, saya cek ke masyarakat dan mereka setuju (dengan pembangunan tambang itu), ya saya kasih izin. Saya tidak kenal siapa dia, sampai kemudian akhirnya kami bertemu di Hotel Borobudur, Jakarta. Ternyata dia anggota Gerakan Muslim Indonesia Raya (Gemira). Dia bilang, "Saya tahu Ahok ini bupati jujur," lalu dia undang saya makan-makan dengan para habib untuk menjelaskan berbagai salah paham yang berkembang tentang saya. Apa…
Keywords: Prabowo, Prabowo Subianto, Basuki Tjahaja Purnama, Ahok, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…