DAHLAN ISKAN: Tugas Saya Bukan Menjaga DPR

Edisi: 36/41 / Tanggal : 2012-11-11 / Halaman : 140 / Rubrik : WAW / Penulis : Adek Media Roza, Retno Sulistyowati, Agoeng Wijaya


Jalan Merdeka yang mengitari Taman Monas di jantung Ibu Kota masih lengang pada pukul lima pagi tatkala Dahlan Iskan mulai ber-jogging. Pera­wakannya langsing dan sporty—hasil disiplin ber­olahraga—dibalut celana training dan kaus berkerah. Menteri Badan Usaha Milik Negara memang gemar berolahraga.

Sejak Dahlan diangkat menjadi menteri, pelataran Monas menjadi tempat rutin dia berlari pagi dan bersenam. Dari situ, Dahlan tinggal menyeberangi jalan ke kantornya, di Merdeka Selatan. Pagi itu, Rabu pekan lalu, Dahlan bergabung dengan warga Jakarta yang sudah menyiapkan perangkat sound system untuk memutar musik pengiring senam, dari SKJ '88 hingga Gangnam Style yang dibawakan PSY.

Jeda pergantian musik dia manfaatkan untuk menyapa dan bersalaman dengan orang di sekitarnya. Setelah satu setengah jam bergoyang, ia melayani satu per satu warga yang ingin berfoto bersama sambil saling merangkul pundak. Sehabis berolah tubuh, dia berjalan kaki ke kantornya diiringi sejumlah mahasiswa yang tampak tekun mendengarkan celotehannya.

Celotehan Dahlan memang kerap membetot perhatian publik. Dua pekan belakangan, pesan pendek yang dia kirimkan ke Menteri Sekretaris Kabinet Dipo Alam bergulir bak bola salju yang melindas banyak pihak. Isinya soal permintaan upeti dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat kepada direksi perusahaan pelat merah alias BUMN. "SMS itu laporan saya kepada Pak Dipo sebagai ketua kelas para menteri," ujarnya kepada Tempo.

Isi pesan pendek itu kemudian bocor ke wartawan. Gayung bersambut: direktur sejumlah perusahaan BUMN mengakui adanya permintaan upeti demi terciptanya suasana rapat kerja yang bersahabat di Senayan. Satu per satu anggota Dewan membantah tudingan itu. Ketua DPR Marzuki Alie bahkan tersinggung oleh ucapan Dahlan.

Yang kemudian mengerucut adalah Dahlan seakan-akan berseteru dengan DPR. "Kok, begini?" ujarnya saat memberikan wawancara khusus kepada wartawan Tempo Adek Media Roza, Retno Sulistyowati, Agoeng Wijaya, dan Ananda Putri pada Rabu pekan lalu. Perbincangan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…