GITA WIRJAWAN: Ini Pertaruhan Saya!

Edisi: 38/41 / Tanggal : 2012-11-25 / Halaman : 140 / Rubrik : WAW / Penulis : Adek Media Roza, Purwani Diyah Prabandari, Gadi Makitan


Selepas dekade emas 1990-an,perlahan presta­si bulu tangkis Indonesia merosot ke titik nadir. Pengurus baru datang silih berganti,tapi alih-alih membaik,koleksi gelar juara terus anjlok. Agustus lalu,pebulu tangkis Indonesia,yang selalu meraih emas Olimpiade sejak 1992,pulang tanpa satu pun medali. Federasi­ Badminton Dunia bahkan mendiskualifikasi ganda putri Indo­nesia—selain Cina dan Korea—karena berupaya kalah demi meng­hindari lawan yang dianggap lebih kuat di ajang prestisius itu.

Sebulan setelah kehancuran prestasi di Olimpiade London,Musyawarah Nasional Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Yogyakarta menetapkan Gita Wirjawan—kini Menteri Perdagangan—sebagai ketua umum. Gita memulai kerjanya dengan merampingkan organisasi dan melibatkan sejumlah mantan pemain yang pernah berjaya "Dua-tiga tahun ke depan bisalah kita lihat hasil yang bagus," katanya kepada Tempo.

Dia memastikan Rexy Mainaky akan kembali ke Tanah Air dan menempati posisi sebagai kepala bidang pembinaan prestasi. Rexy bersama pasangannya,Ricky Subagja,adalah peraih emas Olimpiade Atlanta 1996. Sepuluh tahun dia malang-melintang melatih tim nasional Inggris,Malaysia,dan Filipina. Di kedua negeri jiran itu,Rexy merupakan pelatih termahal,dengan bayaran di atas Rp 100 juta per bulan. Gita juga merekrut Susi Susanti,juara Olimpiade 1992,sebagai anggota staf ahli bidang pembinaan dan prestasi,dan Ricky di bidang hubungan masyarakat.

Toh,Ketua PBSI baru belum bisa tancap gas menggerakkan pengurus baru karena belum dilantik Komite Olahraga Nasional Indonesia. Meski Gita mengantongi 30 suara berbanding dua—satu suara abstain—PBSI masih harus meladeni tuntutan Icuk Sugiarto. Mantan juara dunia itu menganggap pemilihan Gita tak demokratis karena Musyawarah Nasional langsung ketuk palu menetapkan lawannya sebagai pemenang tanpa melalui presentasi visi dan misi kandidat. Walhasil,pelantikan masih harus menunggu hasil keputusan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia.

Sembari menunggu keputusan,Gita meminta pengurus membuat rencana kerja. Hal riil yang bisa dia lakukan sekarang sebatas mengurus kebersihan markas pemusatan latihan nasional sekaligus pengurus PBSI di Cipayung,Jakarta. "Selama belum pakai jas dan dilantik,saya cuma bisa mengurus tanaman dan toilet di sana,supaya nyaman," ujar Gita. Dia menerima Adek Media Roza,Purwani Diyah Prabandari,dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…