SUSILO BAMBANG YUDHOYONO: Saya Tahu yang Anas Lakukan

Edisi: 06/42 / Tanggal : 2013-04-14 / Halaman : 108 / Rubrik : WAW / Penulis : TIM Tempo, ,


Dihantam perkara korupsi yang melibatkan sejumlah kadernya, popularitas Partai Demokrat terus mengempis. Ketika Anas Urbaningrum, yang memimpin partai sejak Mei 2010, juga dinyatakan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, nasib pemenang Pemilihan Umum 2009 itu di ujung tanduk. Apalagi gejala perpecahan antarfaksi juga meruncing.

Susilo Bambang Yudhoyono, 64 tahun, tak mau partai yang ia dirikan sepuluh tahun lalu itu berusia pendek. Ia pun bersedia memimpin partai dan terpilih secara aklamasi pada kongres luar biasa di Bali, 30-31 Maret 2013. Yudhoyono menyebut langkahnya sebagai \"pengorbanan\" dan berjanji memegang posisi ketua umum hanya sementara.

Dengan posisi baru itu, Yudhoyono memegang tiga jabatan sekaligus dalam partai: ketua umum, ketua dewan pembina, dan ketua majelis tinggi. Ia juga masih menyisakan waktu satu setengah tahun periode kedua pemerintahannya. Purnawirawan jenderal bintang empat ini menyatakan hampir semua urusan partai akan diserahkan kepada ketua harian: Syariefuddin Hasan. \"Saya hanya simbol,\" katanya dalam wawancara khusus dengan tim Tempo, Jumat sore pekan lalu.

Ditemani Menteri-Sekretaris Negara Sudi Silalahi dan juru bicara Julian Aldrin Pasha, Yudhoyono tampak rileks menjawab pertanyaan. Di luar kebiasaan, ia melontarkan kalimat-kalimat lugas. Terutama ketika mengomentari tuduhan Anas Urbaningrum kepada keluarganya. Dalam wawancara satu setengah jam ini, di lantai 6 Wisma Negara, satu bangunan di kompleks Istana Kepresidenan, Yudhoyono juga mengungkapkan caranya menjaring calon presiden yang akan menggantikannya.

Segudang urusan membuat kantong matanya semakin terlihat. \"Tidur saya hanya 3-4 jam,\" tuturnya. Toh, Yudhoyono menyatakan tetap bisa menciptakan lagu \"setiap kali datang inspirasi\"—yang bisa saja tidak muncul dalam sepuluh bulan. Yu­dhoyono telah menulis empat album lagu, yang dinyanyikan sejumlah penyanyi.

Komite Etik KPK tidak menemukan kaitan bocornya draf surat perintah penyidikan perkara Anas Urbaningrum dengan Istana. Anda lega?

Saya berinteraksi dengan KPK sejak Taufiequrachman Ruki, lalu Antasari Azhar, dan sekarang Abraham Samad. Saya menghormati KPK, seperti saya menghormati Mahkamah Konstitusi dan lainnya. Saya tidak pernah mengintervensi KPK, bahkan ketika besan saya dinyatakan sebagai tersangka dan kemudian menjalani hukuman.

Saya berkomunikasi per telepon pun tidak pernah. Ketika saya bertemu dengan pimpinan KPK, itu juga dilakukan terbuka. Selalu didampingi menteri dan dengan agenda jelas. Ini cara saya mencegah fitnah dan tudingan yang tidak benar.

Ketika Anas Urbaningrum dijadikan tersangka, lalu ada isu bocornya sprindik (surat perintah penyidikan), saya stay off. Saya memelihara jarak. Saya memberi KPK kesempatan menjelaskan kepada rakyat segamblang-gamblangnya. Sudah sangat jelas tidak ada keterlibatan Istana.

Saya menjadi korban fitnah berpuluh-puluh kali sejak 2004. Kalau saya reaktif, saya tidak bisa bekerja.

Jadi Anda tak berkomunikasi dengan KPK sebelum Anas menjadi tersangka?

Ketika ditetapkan menjadi tersangka, Saudara Anas menyatakan ada intervensi politik. Dua jam setelah itu, saya ingin menguji, ingin tahu apa yang terjadi. Karena doktrin tidak akan pernah berhubungan dengan KPK, saya menghubungi Denny Indrayana, Wakil Menteri Hukum, yang selama ini ada komunikasi dengan KPK. Saya katakan, \"Denny, saya difitnah seolah-olah ada intervensi politik pada penetapan Anas sebagai tersangka. Tanyakan ke pimpinan KPK, terserah siapa, apa betul seperti itu.\"

Saya dengar Denny berkomunikasi dengan Saudara Bambang Widjojanto, yang menjawab, \"Sampaikan ke Presiden: kami menetapkan Anas sebagai tersangka karena ada alat bukti…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…