Perdana Menteri Malaysia Najib Razak: Akui Kemenangan, Baru Rekonsiliasi!

Edisi: 17/42 / Tanggal : 2013-06-30 / Halaman : 144 / Rubrik : WAW / Penulis : Agoeng Wijaya, Sandy Indra Pratama, Riky Ferdianto


Gagasan itu muncul pada akhir April lalu, sebelum Malaysia melangsungkan pilihan raya umum ke-13. Pemimpin oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, mengunjungi Juasuf Kalla di Jakarta. Di kediaman mantan Wakil Presiden RI tersebut, Anwar membahas gagasannya untuk mengakhiri ketegangan politik pascapemilu Malaysia. Wakil perdana menteri era Mahathir Mohamad itu meminta Kalla menjadi mediator dengan Ketua Barisan Nasional—koalisi partai berkuasa—Dato\' Sri Mohammad Najib bin Tun Abdul Razak. Kebetulan, Kalla dan Najib Razak dikenal akrab karena sama-sama berdarah Bugis.

Anwar hakulyakin ketika itu bahwa aliansi partai oposisi Pakatan Rakyat bakal memenangi pemilu. Dia pun menandatangani perjanjian menghormati hasil pilihan raya ke-13 dan rencana melakukan rekonsiliasi. Lewat Kalla, kesepakatan tersebut semula direncanakan diteken juga oleh Najib. Tapi, dengan dalih harus mendapat persetujuan pemimpin partai lain dalam Koalisi Barisan Nasional, Najib tak kunjung memaraf kesepakatan. \"Tapi saya tetap berkomitmen,\" ujar Najib.

Kini sudah lebih dari sebulan pemilihan umum bersistem distrik tersebut rampung—dengan Barisan Nasional sebagai pemenang. Rencana rekonsiliasi politik di Malaysia agaknya hanya akan berakhir sebagai angan-angan. Anwar balik badan dari kesepakatan karena menuding partai inkumben berbuat curang. \"Selesaikan dulu soal kecurangan pilihan raya,\" kata Anwar.

Najib membalas tak kalah tegasnya: \"Akui dulu kemenangan kami sebelum bicara rekonsiliasi.\"

Pakatan Rakyat pada pemilu lalu memang unggul dalam jumlah pemilih, yakni 5,62 juta berbanding 5,24 juta suara. Namun aliansi partai oposisi itu akhirnya kalah dalam hal perolehan kursi di parlemen. Adapun Najib, yang diangkat lagi menjadi perdana menteri untuk lima tahun ke depan, tak sudi membicarakan rekonsiliasi selama partai oposisi tak mengakui kemenangannya.

Dua pekan lalu, wacana rekonsiliasi sempat mencuat kembali di Malaysia setelah beredar kabar bahwa Najib dan Anwar berada di Jakarta pada saat bersamaan. Lebih-lebih karena keduanya disebut-sebut bertemu dengan Jusuf Kalla. Kepada Tempo, Najib mengatakan lawatannya ke Indonesia kali ini lebih bersifat pribadi: jalan-jalan, rehat, main golf, dan bertemu dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…