Sang Mujadid yang Membela Kartini

Edisi: 24/42 / Tanggal : 2013-08-18 / Halaman : 72 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


Pada kongres kedua Jong Islamieten Bond (JIB) di Solo, akhir 1927, secara demonstratif Agus Salim menegaskan sikapnya. Sebagai penasihat organisasi kepemudaan Islam itu, ia memerintahkan tabir yang memisahkan kelompok pria dan wanita disingkirkan. \"Ini bertolak belakang dengan segala sesuatu yang menjadi kelaziman. Sikap ini nyata tidak benar,\" kata Salim kepada peserta kongres.

Perintah tersebut tentu menjadi tanda tanya hadirin. Membuat pembatas di antara mereka merupakan kebiasaan khas muslim. Ini kerap terjadi pada rapat yang digelar, termasuk dalam kongres pertama dua tahun sebelumnya di Yogyakarta. Karena itu, Ketua JIB Wiwoho meminta Salim memberi penjelasan kepada peserta pertemuan.

Di atas mimbar, Salim berceramah mengenai duduk perkara yang jadi sikapnya dengan tegas. Menurut dia, tujuan pendirian JIB adalah mengenal dan mengamalkan Islam secara sempurna. Caranya, segala sesuatu yang bukan hukum Islam atau tak bersumber pada ajaran Islam harus disingkirkan. \"Pengucilan kaum wanita merupakan suatu adat Arab, bukan keharusan agama Islam,\" ujar Salim, yang kemudian menuliskannya pada majalah Het Licht, Tahun II, 1926.

Dia lalu menukil Surat An-Nur ayat 30 untuk mendukung argumentasinya yang menyebutkan kaum…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…