Bersemi di Pasar Sepi

Edisi: 27/42 / Tanggal : 2013-09-08 / Halaman : 08 / Rubrik : JWT / Penulis : Raihul Fadjri, Anang Zakaria, Pito Agustin Rudiana


Heri Pemad selalu tersenyum tiap kali orang bertanya tentang perolehan Art Jog 2013. Maklum, perolehan bursa seni rupa yang berakhir 20 Juli lalu itu menghasilkan Rp 4,3 miliar dari penjualan puluhan karya yang dipamerkan selama dua pekan. Dari jumlah itu, dipotong Rp 1,8 miliar untuk biaya penyelenggaraan, ia mengantongi keuntungan Rp 2,5 miliar. \"Sangat menggembirakan,\" ujar CEO Heri Pemad Art Management ini Jumat dua pekan lalu.

Penyelenggaraan bursa seni rupa itu tahun ini memang menggembirakan. Pengunjung membeludak dengan jumlah terbanyak, yaitu seribu orang per hari, sejak pembukaan pada 6 Juli—dengan menampilkan komidi putar karya kolaborasi Iwan Effendi dengan Paper Moon Puppet Theatre berjudul Finding Lunang.

Di dalam ruang pamer, petugas sibuk melayani pertanyaan kolektor tentang harga berbagai hasil kreativitas—ada 158 karya dari 118 perupa. Bentuknya beragam, dari lukisan, foto, patung, instalasi, hingga video. Gairah jual-beli bahkan terasa sejak sehari sebelum Art Jog 2013 resmi dibuka. Dua lelaki yang berdiri di depan karya tiga dimensi Yudi Sulistyo bertajuk World Without Sea terlihat serius membicarakannya. Akhirnya, lingkaran merah menghiasi keterangan karya yang tertempel di dinding—masing-masing terjual Rp 400 juta dan Rp 200 juta.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, yang membuka pameran, memboyong empat lukisan, karya Budi Ubrux, Bunga Jeruk, Vani Hidayatur Rahman, dan Aan Arief. Uang yang dikeluarkannya sekitar Rp 400…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Gairah Setelah Tidur Panjang
2013-03-31

Pusat batik di jawa tengah menyebar dari pekalongan, solo, lasem, rembang, hingga banyumas. kebangkitan ini…

L
Lebih Kalem dengan Pewarna Alami
2013-03-31

Pembatik memanfaatkan bahan alami untuk pewarna kain. dari dedaunan, kulit pohon, hingga kotoran hewan ternak.

T
Tekun Menghidupkan Batik Encim
2013-03-31

Santoso hartono melestarikan batik lasem dengan budi daya dan pelatihan.