Sungai Bahau, Kalimantan Utara Jeram-jeram Di Pinggir Hutan
Edisi: 38/42 / Tanggal : 2013-11-24 / Halaman : 116 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Qaris Tajudin, ,
SIANG yang tadinya terik perlahan melindap ketika kami mulai memasuki Berau. Anak sungai selebar 20 meter itu dipayungi pohon-pohon besar hutan Kayan Mentarang. Air mengalir tenang, hampir tanpa riak. Ketika motor tempel perahu dimatikan, kami bahkan bisa mendengar dedaunan bergesekââ¬âbagai bisik peri di rimba dongeng.
Ada sejumlah tempat bernama Berau di Kalimantan, tapi yang kami kunjungi bulan lalu adalah sebatang anak sungai di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Kunjungan ke Berau ini bagian dari peneluÃÂsuran kamiââ¬âsaya, fotografer Aditia Noviansyah, dan adventure specialist Dody Johanjayaââ¬âdi sepanjang Sungai Bahau. Dua hari sebelum ke Berau, kami sampai di Apau Ping, desa terakhir di Hulu Bahau, setelah mengarungi Sungai Kayan dan Bahau sepanjang 350 kilometer selama empat hari.
Bahau terpilih karena sungai ini masih terjaga baik. Mengalir dari hutan yang berbatasan dengan Malaysia, Bahau bermuara di Sungai Kayan, yang jauh lebih lebar. Sementara Bahau hanya selebar 50 meter, Sungai Kayan bisa mencapai 200 meter. Tidak seperti di kebanyakan sungai di Kalimantan, di Bahau tak ada balok kayu yang dihanyutkan. Perusahaan penebangan kayu memang belum sampai di sana. Juga tak ada perkebunan sawit atau tambang batu bara. Di kanan-kiri sungai, hutan membentang hingga hulu. Sesekali, di antara pohon-pohon yang rapat itu muncul muara anak sungai seperti Berau ini.
Kami ke Berau ditemani empat penduduk Apau Ping: Ding Njuk, Dan Salo, Rodes Jan, dan Titus Lawing. Tiga di antara mereka orang Dayak Kenyah, anak suku terbesar di Kalimantan Utara. Hanya Titus yang berasal dari Dayak Punan. Dua ketintingââ¬âperahu sepanjang tiga meter dan selebar badan orangââ¬â membawa kami dari Apau Ping ke arah hulu, lalu berbelok ke Berau di sebelah kanan. Semakin dalam, pepohonan semakin rapat dan suasana semakin tenang. Tak ada perahu lewat kecuali dua ketinting kami.
Setelah merapatkan perahu ke akar pohon yang menjuntai ke sungai, Ding bersiap terjun. Tubuh bulat tak membuatnya kesulitan berenang. Semua penduduk desa di tepi Bahau jago berenang. Sejak umur empat tahun mereka sudah terjun ke sungai, menginjak sekolah dasar mereka membawa sendiri ketinting untuk mencari ikan.
Bersenjatakan panah ikan buatan sendiri, Ding menyelam. Satu menit, dua menit, dan hap! Pada menit ketiga, ia mengacungkan anak panah yang menembus perut ikan pelian sebesar paha. Ia beristirahat sebentar, lalu masuk lagi ke dalam air, berenang di antara akar-akar pohon, dan... Ding kembali muncul dengan ikan yang menggelepar.
Saya berenang agak jauh, ke arah bebatuan yang menonjol karena air dangkal, untuk menikmati kesendirian barang sesaat. Satu jeram kecil ada di sana, airnya yang berlompatan mengkilat disorot matahari siang yang terang.
Satu jam kemudian kami selesai menikmati Berau dan kembali ke Bahau. Karena waktu makan siang sudah tiba, ketinting menepi di bebatuan. Ding membersihkan ikan berwarna kelabu dengan sisik sebesar koin seribuan rupiah, Dan memotong bambu untuk mengukus perut ikan, Rodes menebas batang-batang basah untuk tusukan barbeque, dan Titus mengumpulkan kayu kering lalu membuat api. Lima belas menit kemudian, ikan-ikan itu sudah berada di atas api. Setengah jam sesudahnya, mereka berpindah ke perut kami.
Di tengah makan siang, beberapa ekor kupu-kupu datang mengelilingi, beberapa hinggap di tangan. Seekor kupu-kupu jenis Vindula erota menclok di telapak tangan saya. Warnanya oranye dengan garis hitam di tepinya. Sepertinya ia menyangka tangan saya bunga dan mencoba menusukkan belalainya ke pori-pori kulit saya,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…