Pulang Kandang

Edisi: 40/42 / Tanggal : 2013-12-08 / Halaman : 08 / Rubrik : JWT / Penulis : Sunudyantoro, Shinta Maharani, Sohirin


Gadis berkerudung merah, Ken Nampi Mukti, meniup saksofon kuning emas. Ia menyanyikan lagu Ke Rumah Paman. Lagu beraliran swing tentang liburan bocah ke rumah paman di desa itu ia ciptakan setelah mengunjungi pamannya. "Saya suka pemandangan sawah," kata Kenny, pelajar kelas I SMP 14 Yogyakarta.

Kenny bersama Kirana Big Band membuka Ngayogjazz 2013 di Desa Wisata Sidoakur, Dusun Jethak, Sidokarto, Godean, Sleman, Sabtu siang, 16 November lalu. Ada lima panggung, yang dibangun di sela-sela rumah penduduk, untuk pergelaran ini. Maka di desa itu seperti sedang terjadi jorjoran pesta mantu. Musik terdengar di seantero kampung, penjual dadakan bermunculan, dan suasana pesta ada di mana-mana.

Panggung Ngayogjazz pertama digelar pada 2007. Bisa dikatakan inilah panggung jazz terbesar di Tanah Air setelah Java Jazz. Bedanya, konser di Jakarta itu digelar di tempat mewah dengan tiket mahal. Sedangkan panggung Ngayogjazz berdiri tak jauh dari sawah dan gratis.

Ada 29 penampil dalam konser kali ini. Ada yang sudah punya nama seperti Monita Tahalea, Shadu Band, Idang Rasjidi, Dony Koeswinarno Quintet, dan Oele Pattiselano Trio. Ada juga Baraka dan D'aqua dari Jepang, peniup trompet kenamaan Erik Truffaz dari Prancis, Brink Man Ship dari Swiss, dan Jerry Pellegrino dari Amerika Serikat.

Kelompok…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Gairah Setelah Tidur Panjang
2013-03-31

Pusat batik di jawa tengah menyebar dari pekalongan, solo, lasem, rembang, hingga banyumas. kebangkitan ini…

L
Lebih Kalem dengan Pewarna Alami
2013-03-31

Pembatik memanfaatkan bahan alami untuk pewarna kain. dari dedaunan, kulit pohon, hingga kotoran hewan ternak.

T
Tekun Menghidupkan Batik Encim
2013-03-31

Santoso hartono melestarikan batik lasem dengan budi daya dan pelatihan.