Peselancar Politik yang Piawai

Edisi: 25/43 / Tanggal : 2014-08-24 / Halaman : 80 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


Muhammad Yamin boleh jadi dikenal sebagai politikus pragmatis. Dia acap berpindah partai. Yamin juga sering berpindah haluan dari nonkooperatif menjadi kooperatif. Lelaki Minang ini dengan mudah bekerja dalam organisasi bentukan Belanda dan Jepang.

Saat usianya menjelang 30 tahun, pada masa sebelum kemerdekaan, Yamin pernah masuk tiga partai, yakni Partai Indonesia (Partindo), Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo), dan Partai Indonesia Raya (Parindra). Ketiga partai itu berpandangan nasionalisme sekuler. "Meski keturunan Minang, dia bukan tipe yang religius," kata peminat sejarah Rushdy Hoesein dalam diskusi dengan Tempo, Juni lalu.

Yamin pada mulanya bergabung dengan Partindo, yang lahir setelah Partai Nasional Indonesia (PNI) dibubarkan pada 25 April 1931. Partai ini didirikan oleh Sartono, bekas pemimpin PNI.

Ketika itu, para aktivis PNI tak kuat lagi menghadapi teror pemerintah Hindia Belanda. Sejak akhir 1929, Belanda menangkapi para pemimpin PNI karena dianggap…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…