Jalan Blunder Menteri Kehakiman
Edisi: 25/43 / Tanggal : 2014-08-24 / Halaman : 90 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
Bumerang itu berawal dari sebuah keputusan pada awal Juni 1951: Muhammad Yamin membebaskan 950 tahanan politik, hanya dua bulan setelah dia menjabat Menteri Kehakiman. Sebagian besar tahanan yang dia bebaskan adalah bekas anggota Laskar Bambu Runcing dan Gerakan Rakyat Revolusioner, kelompok pejuang rakyat yang dipimpin Chaerul Saleh. Mereka dibui rezim Sukarno karena dianggap berbahaya.
Tindakan sepihak Yamin menuai kecaman keras kalanganÃÂ sipil, partai-partai oposisi, dan pers. Protes juga dilancarkan pihak tentara, terutama dari Divisi Siliwangi, dan berujung pada krisis di Kabinet Sukiman-Suwirjo. "Tapi Yamin itu gentleman. Ketika terjadi krisis, dia mengundurkan diri," kata sejarawan Restu Gunawan dalam diskusi dengan Tempo pada akhir Juli lalu.
Walhasil, jabatan sebagai menteri hanya dua bulan diembannya: 27 April-14 Juni 1951. Segera setelah Yamin mundur, Chaerul dan tahanan politik lain kembali mendekam di dalam tahanan tentara Siliwangi. Langkah blunder sang Menteri memang tak lepas dari kedekatannya dengan Chaerul Saleh.
Menurut Restu, Yamin dan Chaerul adalah karib dan teman seperjuangan. Hubungan keduanya terjalin sejak Chaerul bergabung dengan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia. Organisasi pemuda bercorak politik ini didirikan pada 1926 oleh Raden Tumenggung Djaksodipoera.
Sejak itu, hubungan Yamin dan Chaerul kian dekat. Chaerul amat mengagumi Yamin…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…