Joko Widodo : Saya Ini Petarung
Edisi: 34/43 / Tanggal : 2014-10-26 / Halaman : 70 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Ananda Teresia, Agustina Widiarsi, Elik Susanto
Di ruang kerjanya di Balai Kota-yang secara kelakar kerap disebut sejumlah wartawan sebagai "istana Gubernur Jakarta"-Joko Widodo melontarkan sebuah kalimat penuh kenangan, "Saya ini petarung." Diam sejurus, kepada Tempo dalam satu pertemuan sepanjang 90 menit lebih pada Kamis dua pekan lalu, dia menambahkan, "Saya sudah biasa ditolak orang. Jadi kita kerja saja, tak perlu khawatir."
Dengan berat tubuh tak sampai 60 kilogram, postur semampai, dan air muka tenang, sosok Jokowi-yang hari ini dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia-praktis meleset dari segala imajinasi pertarungan. Di kuping sebagian orang, kata-kata bekas pengusaha mebel ini malah bisa terdengar terlalu percaya diri. Bisa jadi. Tapi lompatan kariernya dalam, setidaknya, satu dekade terakhir mencerminkan sejumlah pertarungan klasemen berat.
Datang dari Solo, Jawa Tengah, Jokowi naik ke kursi Gubernur Jakarta setelah mengalahkan kandidat inkumben Fauzi Bowo: anak Betawi, doktor tata kota lulusan Jerman. Belum genap tahunnya memimpin DKI Jakarta, Jokowi menceburkan diri ke latar yang mendidih, yakni perebutan kursi Presiden Indonesia.
Jokowi mengaku kemenangannya dalam pemilihan presiden, yang kemudian dikukuhkan oleh Mahkamah Konstitusi, bukan jalan mudah. "Setiap menteri, setiap orang yang bergabung dalam tim kerja ke depan, tak bisa tidak, harus hadir dengan mental mau bertempur," ujarnya dengan serius. Dia menyiapkan sejumlah strategi untuk memimpin pemerintahannya.
Termasuk yang paling krusial seperti membentuk kabinet kerja yang bersih. "Saya hanya takut kepada orang-orang yang bersih," ucap Jokowi memberi alasan. Dia memanfaatkan kombinasi pengalamannya sebagai pengusaha dan kepala daerah untuk menjaring pembantu-pembantu paling tepat. Jokowi berterus terang bahwa dia tetap menimbang cermat realitas ekonomi, politik, dan sosial sebelum membuat suatu keputusan strategis. "Saya tidak mau orang datang dengan program di awang-awang. Harus bisa langsung diterapkan dan ada target mencapai sasaran," katanya tentang para calon pembantunya.
Tiga bulan pertama, pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan berfokus pada program berorientasi rakyat, semacam Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan kompensasi alih subsidi. Program tol laut juga masuk agenda unggulan. Ruang fiskal yang sempit di awal masa kerjanya, menurut Jokowi, akan diterabas melalui sektor penerimaan negara, termasuk pajak.
Perombakan arsitektur kementerian akan dilakukan dengan alasan membuat kerja kabinet lebih efektif. Umpamanya, Kementerian Kedaulatan Pangan merupakan gabungan Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Lalu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…