Wakil Presiden Jusuf Kalla: Lembaga Hukum Jangan Jadi Monster

Edisi: 49/43 / Tanggal : 2015-02-08 / Halaman : 62 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


SEPERTI biasa, Wakil Presiden Jusuf Kalla selalu optimistis. Ia menilai kinerja awal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan angka-angka baik: 8 untuk bidang ekonomi, 7 untuk kinerja menteri-menterinya, dan 7 untuk penegakan hukum.

Kalla pun tidak risau terhadap popularitas Jokowi yang turun setelah Komisaris Jenderal Budi Gunawan, calon tunggal Kepala Kepolisian RI yang diajukan ke Dewan Perwakilan Rakyat, menjadi tersangka kasus suap dan gratifikasi. "Di mana-mana, presiden terpilih akan mengambil keputusan tidak populer pada tahun pertama," katanya dalam wawancara khusus dengan Tempo di rumah dinas wakil presiden di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis malam pekan lalu.

Mengenakan kemeja kotak-kotak putih dan bersepatu kasual tanpa kaus kaki, Kalla terlihat santai. Ketika wawancara, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh datang ke rumah itu. "Kami terus berkomunikasi dengan partai-partai, baik anggota koalisi maupun bukan," ujarnya.

****

Bagaimana Anda menilai kinerja kabinet sekarang?

Begini. Dari segi profesi, dari 34 menteri, cuma 4 yang pernah jadi menteri dan mengerti struktur pemerintahan. Ada 10 mantan anggota DPR, 8 birokrat, 4 akademikus, dan 3 pengusaha. Mereka bergerak sesuai dengan latar belakangnya. Lihat saja, Susi (Pudjiastuti) dan Amran (Sulaiman) cepat, tapi kadang-kadang lupa prosedur. Kalau anggota DPR selalu berdasarkan undang-undang. Yang dari akademikus tentu menganalisis dulu.

Bagaimana menilai kinerja mereka?

Selalu dari progress kerjanya. Pak Jokowi selalu memantau. Saya juga selalu pantau. Ada target. Selalu ada patokannya. Misalnya swasembada gula ditetapkan dalam waktu tiga tahun. Itu artinya Menteri Pertanian harus menaikkan produksi 100 ton per hektare. Kemudian kita juga harus bikin pabrik gula baru.

Mereka bergerak secara tim karena menteri tidak bisa bergerak sendiri. Ya, memang tidak semua dipublikasi.

Menteri…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…