DWI SOETJIPTO, DIREKTUR UTAMA PT PERTAMINA: Pertamina Harus Bangun Kepercayaan Masyarakat

Edisi: 14/44 / Tanggal : 2015-06-07 / Halaman : 108 / Rubrik : WAW / Penulis : Retno Sulistyowati, Bernadette Christina, Ayu Prima Sandi


HAL yang sudah lama didesakkan masyarakat itu akhirnya terwujud. Pemerintah membubarkan PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) pada 13 Mei lalu. Anak perusahaan Pertamina itu selama ini mendulang kritik serta dituding penuh permainan dalam menyediakan minyak mentah dan bahan bakar minyak.

Perusahaan yang berkedudukan di Singapura itu membeli minyak dari mana saja untuk dijual ke Pertamina. Pembubaran Petral akhirnya membuat Pertamina berhemat US$ 20 juta (sekitar Rp 258 miliar). Atas rekomendasi Satuan Tugas Anti-Mafia Migas, kewenangan Petral dilimpahkan kepada Integrated Supply Chain (ISC), unit usaha Pertamina.

Di era pemerintahan Joko Widodo, pembubaran Petral tampak menjadi salah satu agenda penting. Tak kurang Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengatakan pekerjaan rumah utama Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto adalah menganalisis secara mendalam keberadaan Petral. Dwi menjawab tugas itu dengan cukup cepat. Apa yang membuat ia seperti tak punya beban membubarkan Petral? "Barangkali mungkin karena saya berpikir terlalu simpel. Saya hanya berpegang pada fungsi dan dampaknya. Saya hanya berbicara bisnis, tidak macam-macam," katanya.

Mantan Direktur Utama Semen Padang ini berbicara banyak seputar pembubaran Petral dan kesiapan Pertamina tampil lebih mengkilap pada tahun-tahun mendatang. Pada Kamis pekan lalu, dia menerima wartawan Tempo Retno Sulistyowati, Bernadette Christina Munthe, Ayu Prima Sandi, Nur Alfiyah, dan fotografer Aditia Noviansyah di ruang kerjanya.

Mengaku sebagai petarung (fighter), Dwi siap menghadapi imbas dari pembubaran Petral. "Buat saya,leaderitu kerjanya ya melakukan perubahan," ujarnya.

* * *
Awalnya Anda menyebutkan bahwa pembubaran Petral hanya dilakukan sebagian, kemudian menjadi seluruhnya. Bisa diceritakan bagaimana pertimbangannya?

Saya lihat orang belum percaya kepada Pertamina. Karena itu, salah satu yang perlu didorong, Pertamina harus menjaditrusted company. Dengan begitu, ketika melakukan transformasi akan mendapatsupportdari banyak pihak. Salah satu langkah menjaditrusted company, perusahaan ini harus berjuang membangun efisiensi.

Kami mendengar ribut-ribut impor-ekspor dari crude ataupun produk. Ternyata kinerja keseluruhan itu sangat dipengaruhi proses di procurementataupun dicrude. Ternyata struktur biaya di kilang 93 persen dipengaruhi biaya bahan baku. Nah, proses pembeliancrudeini dilakukanby designoleh Petral. Proses pembelian yang panjang itu demi efisiensi harus dipotong. Pertamina harus beli langsung.

Jadi memperpendek proses bisnisnya?

Iya. Salah satunya efisiensi itu kan bisa dilakukan apabila proses bisnis itu semakin pendek. Apabila dilakukan lewat produsen dari a, b, c, itu pasti mahal karena setiap titik tersebut adafeeyang harus dibayar. Jadi rantai menuju Pertamina harus dipotong. Integrated Supply Chain (ISC) melakukan pembelian langsung. Jadi, tak hanya menetapkanownerestimate, tapi juga langsung melaksanakan pembelian.

Menteri BUMN mengatakan pembubaran Petral akan selesai pada April 2016. Bagaimana tahapannya?

Pertama, sekarang dilakukandue diligence, mendata secara detail asetnya. Kami amankan dulu datanya karena sebelumnya ada yang terpisah dengan server di sini. Kedua, kami cek asetnya, dicocokkan dengan data. Lalu masuk aspek legalnya, termasuk kontrak. Tidak bisa dong serta-merta langsung kami akui. Tetap kami lakukan audit dan legal, mengecek kontrak yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…