MENTERI KOORDINATOR POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN LUHUT BINSAR PANDJAITAN : Kalau Disebut Bencana Nasional, Enak di Mereka

Edisi: 34/44 / Tanggal : 2015-10-25 / Halaman : 100 / Rubrik : WAW / Penulis : Tulus Wijanarko, Isma Savitri, Indra Wijaya


Dua bulan telah lewat, kabut asap masih menyergap sebagian langit Sumatera dan Kalimantan. Hujan lebat yang sempat beberapa kali menyiram kota pun tak cukup berdaya mengusir kabut. Selubung asap bahkan sudah menelan korban jiwa warga Riau dan Jambi, yang menderita sakit pernapasan.

Pemerintah bukannya diam saja. Puluhan perusahaan yang diduga terkait dengan pembakaran hutan sudah dalam penanganan polisi, dan diancam hukuman teguran hingga pencabutan izin operasi. Tawaran bantuan Singapura yang sempat ditepis pun akhirnya diterima, karena darurat asap belum juga bisa teratasi. Bantuan juga datang dari beberapa negara lain.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan berusaha meningkatkan koordinasi antarlembaga dan kementerian untuk menanggulangi kebakaran. "Gotong-royong" penanganan asap dilakukan demi mempercepat pengambilan keputusan. Pada Jumat pagi pekan lalu, Luhut bersama Menteri Kesehatan Nina Moeloek, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto duduk bersama dalam acara coffee morning di Senayan, Jakarta, membahas penanganan asap.

Luhut juga memantau lapangan agar dapat mengambil langkah yang tepat. Bahkan, dari situ, ia mendapat "tanda mata" berupa luka di kaki karena terperosok di lahan gambut di Palembang. "Ini gara-gara kabut, lho," kata Luhut sembari menunjukkan luka di sebelah dalam kaki kirinya. "Saya kan masih tentara juga, special force juga. Dahulu, he-he-he.... Tapi sekarang sudah kakek-kakek."

Kepada wartawan Tempo Tulus Wijanarko, Isma Savitri, Indra Wijaya, Raymundus Rikang, Sunudyantoro, Ananda Teresia, Wayan Agus Purnomo, videographer Denny Sugiharto, dan fotografer Subekti, yang mewawancarainya pada Jumat siang pekan lalu, Luhut menjelaskan soal jibaku pemerintah mengawal penanganan kabut asap. Ia mesti juga "membelah" pikirannya untuk memantau kasus kekerasan di Singkil, Aceh, dan beberapa perkembangan politik di Tanah Air.

* * *

Apa saja yang dibahas dalam pertemuan dengan Menteri Kesehatan, Menteri Kehutanan, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan tadi?

Coffee morning di Dewan Perwakilan Rakyat adalah inisiatif Ketua DPR yang mengundang kami sharing. Hal yang sebelumnya tidak bisa kami ungkap ke publik tadi kami ungkap di situ. Ibu Siti Nurbaya (Menteri Kehutanan) tadi juga bilang, pemerintah akan mengambil kembali lahan gambut. Tapi itu enggak usah kita umum-umumin.

Kenapa kebakaran sekarang jauh lebih hebat dibanding tahun lalu?

(Luhut mengawali jawaban pertanyaan ini dengan penjelasan off the record.) Selain itu, gambut ini kan kalau kondisinya kering jadi mudah terbakar. Buktinya sekarang ini, kalau kami bombardir apinya sampai padam, api di bawah muncul lagi ke atas. Jadi, kalau orang mau marah-marah, saya pusing juga. Mau marah apa?

Terus ada juga pertanyaan kenapa enggak minta bantuan sejak awal. Ya, memang ada beberapa sebab. Pertama, kita memang coba sendiri dulu. Kedua, kita enggak menduga prosesnya panjang. Ketiga, mereka (Singapura) nawarin-nya cuma satu pesawat. Itu sama saja menghina kita.

Sebelumnya, penanganan kasus seperti ini hanya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tapi ini sampai Menkopolhukam turun langsung.

Ya, Presiden maunya begitu. Mungkin beliau merasa perlu, ya sudah, kami laksanakan.

Perhatian Presiden dalam penanganan kabut asap seperti apa?

Beliau sudah pergi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Foto Terkait


Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…