Deputy Director Of The International Consortium Of Investigative Journalists Marina Walker Guevara : Kami Butuh Mata Dari Segala Penjuru Dunia
Edisi: 10/45 / Tanggal : 2016-05-08 / Halaman : 100 / Rubrik : WAW / Penulis : Philipus Parera, Raymundus Rikang,
KESIBUKAN Marina Walker Guevara meningkat setahun belakangan. Ia harus berhadapan dengan setumpuk dokumen, berlapis-lapis data digital, dan tak kalah penting ialah menjadi komandan (project manager) ratusan jurnalis dari 80 negara yang berkolaborasi menerbitkan laporan Panama Papers.
Panama Papers adalah sebutan untuk himpunan data sebesar 2,6 terabita mengenai pendirian perusahaan di negara surga pajak seperti Panama dan British Virgin Islands. Para pendiri perusahaan itu adalah politikus, pejabat publik, penipu, mafia narkotik, miliuner, selebritas, dan bintang olahraga kelas dunia.
Berisi informasi sejak 1977 sampai awal 2015, dari data tersebut dapat diintip dunia offshore atau dunia tanpa pajak bekerja. Tak jarang praktek tersebut mendorong lahirnya banyak modus kriminalitas dan perampokan kekayaan negara dari pajak yang tak dibayar.
Marina mengakui bahwa investigasi yang bermula dari kebocoran dokumen finansial firma hukum Mossack Fonseca itu ialah salah satu proyek tersulit dalam kariernya sebagai wartawan. "Memulai data dengan ukuran yang amat besar bukan pekerjaan mudah," kata Marina lewat wawancara via Skype pada Kamis pekan lalu.
Tapi Marina tak menyerah. Sebab, jurnalisme investigasi adalah dunia yang digelutinya sejak menjadi wartawan muda di Argentina. Di negeri tango itu, ia tertantang menjadi jurnalis investigasi lantaran setumpuk skandal korupsi yang membelenggu negaranya. "Bersama International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), saya berkesempatan terlibat dalam investigasi skala global," ujar ibu dua anak ini.
Memang bukan kali ini saja Marina dan koleganya di ICIJ berkolaborasi menerbitkan laporan investigasi berskala global. Sebelumnya telah ada publikasi seperti Swiss Leaks, Lux Leaks, dan Offshore Leaks.
Kepada Philipus Parera dan Raymundus Rikang dari Tempo, Marina mengungkapkan tantangan selama menyelesaikan liputan Panama Papers, dari upaya peretasan sampai bujukan pemerintah bertukar data.
* * *
Bagaimana investigasi yang kemudian dikenal sebagai Panama Papers ini bermula?
Kira-kira setahun lalu ada seorang sumber anonim menghubungi kantor surat kabar Jerman, Süddeutsche Zeitung (SZ). Ia menyodorkan dokumen terinskripsi dari firma hukum yang berbasis di Panama.
SZ kemudian memutuskan mengajak ICIJ untuk ikut terlibat menganalisis 11,5 juta dokumen dalam bentuk gambar, pdf, teks, dan e-mail itu. Koran tersebut memang telah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…