Reza Rahadian: Saya Ingin Jadi Chairil Anwar

Edisi: 28/45 / Tanggal : 2016-09-11 / Halaman : 100 / Rubrik : WAW / Penulis : Tika Primandari, Aisha Shaidra, Reza Maulana


REZA Rahadian, 29 tahun, sedang moncer di dunia perfilman Indonesia. Tahun ini enam filmnya tayang di bioskop, dua di antaranya masuk daftar film terlaris sepanjang masa. My Stupid Boss karya sutradara Upi Avianto berada di urutan kelima dengan 3 juta penonton dan Rudy Habibie karya Hanung Bramantyo menempati posisi kesepuluh dengan 2 juta penonton.

Bahkan film Reza sebelumnya, Habibie & Ainun (2012) karya Faozan Rizal, menempati peringkat kedua dengan 4,4 juta penonton. Film ini hanya kalah oleh Laskar Pelangi (4,6 juta). Tapi Reza, yang sudah membintangi 41 judul film dalam 10 tahun terakhir, enggan disebut bintang. ”Bintang itu temporary, cuma ada di waktu malam. Aktor tidak ada batasannya,” tuturnya kepada wartawan Tempo Tika Primandari, Aisha Shaidra, Reza Maulana, Sapto Yunus, dan fotografer Nurdiansah, Selasa malam pekan lalu.

Reza mengatakan sempat merasa kelelahan karena harus mempromosikan film-filmnya yang tayang secara berdekatan. Sebagai pelarian, ia menerima tawaran tampil di pementasan Bunga Penutup Abad, yang diangkat dari karya Pramoedya Ananta Toer, dua pekan lalu. Hasilnya, ia merasa mendapat energi baru. ”Sekarang saya menggebu-gebu untuk syuting lagi,” ujar peraih tiga Piala Citra itu.

Dalam perbincangan selama sekitar 90 menit di gedung MD Entertainment, Kuningan, Jakarta Selatan, itu, Reza bercerita tentang pelbagai hal, dari perkembangan industri perfilman Indonesia, peran impiannya, hingga tawaran terjun ke dunia politik.

Film yang Anda bintangi seperti jadi jaminan sukses karena hampir semuanya laris. Apa rahasianya?

Karena promosinya juga bagus. Produser-produsernya berani berpromosi. Selama ini banyak filmmaker menyalahkan penonton tidak mendukung film Indonesia padahal karyanya sudah malang-melintang di festival film internasional. Susah mau menyalahkan penonton karena kesadarannya tidak sampai ke mereka. Tidak ada bujet khusus untuk promosi.

Tahun ini enam film Anda tayang di bioskop. Apa tak takut kehilangan kedalaman dalam berperan?

Untungnya dalam setahun saya tak pernah syuting lebih dari tiga film. Jadi tak pernah keteteran. Sebenarnya tahun ini saya baru syuting Rudy Habibie dan serial HBO Asia, Halfworlds. Sisanya, My Stupid Boss, Talak 3, Firegate, dan 3 Srikandi, syuting tahun lalu, tapi baru tayang tahun ini. Di Rudy Habibie, saya cuma syuting 30 hari dan Halfworlds 14 hari. September baru mulai syuting Surga yang Tak Dirindukan 2. Jadi sebenarnya tidak banyak.

Tidak takut penonton bosan dengan Anda?

Ketika orang jenuh, ada dua kemungkinan. Pertama, mereka berhenti menonton film yang saya bintangi. Kedua, menolak film Indonesia karena beranggapan isinya itu-itu saja. Film saya tak semuanya laku, ada yang cuma ditonton 200-300 ribu orang. Kalaupun benar ada kejenuhan, saya belum paham bagaimana menyiasatinya, apakah harus berhenti atau mengurangi judul film dalam setahun. Saya tak punya kapasitas untuk melarang produser mengeluarkan film. Ada juga yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…