Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj: Komunikasi Dengan Ulama Jangan Saat Genting Saja
Edisi: 38/45 / Tanggal : 2016-11-20 / Halaman : 108 / Rubrik : WAW / Penulis : Efri Ritonga, Raymundus Rikang, Reza Maulana
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj termasuk orang pertama yang disambangi Presiden Joko Widodo setelah demonstrasi 4 November lalu. Presiden menyampaikan terima kasih kepada pengurus organisasi itu karena selalu melantunkan pernyataan adem seputar unjuk rasa kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tersebut.
Menjelang demonstrasi bertajuk Aksi Bela Islam II itu, misalnya, Nahdlatul Ulama meminta anggotanyaââ¬âberjumlah lebih dari 40 juta orangââ¬âaktif menenangkan situasi dan menghindari provokasi. Said dan pengurus NU tidak menganjurkan nahdliyin ikut unjuk rasa tersebut. "Tidak ada demonstrasi dalam Islam," ucap Said.
Namun pujian tersebut dibalas kritik oleh pengurus NU. Said, 63 tahun, mengatakan pemerintah lamban dalam membangun komunikasi dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam, terutama menjelang demo 4 November. Ia mengatakan pemerintah jangan berkomunikasi dengan ulama saat situasi genting saja. "Kami senang sekali bila didekati dan diakui eksistensinya," ujarnya. Said juga menyesalkan pernyataan Presiden soal aktor politik yang menunggangi unjuk rasa.
Kamis pekan lalu, Said menerima wartawan Tempo Efri Ritonga, Raymundus Rikang, Reza Maulana, dan fotografer Aditia Noviansyah di pondok pesantrennya, Al Tsaqafah, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, untuk sebuah wawancara. Duduk lesehan di ruang tamu sonder kursi tersebut, Said menyampaikan pandangannya soal pernyataan Gubernur Basuki tentang Surat Al-Maidah ayat 51, demonstrasi yang diwarnai kericuhan, hingga kritik PB NU terhadap pemerintah.
Apa pesan pertama yang Anda sampaikan kepada Presiden setelah demonstrasi 4 November?
Saya kritik, "Pak Presiden, kalau komunikasi dengan ulama itu jangan saat situasi genting saja."
Kritiknya pedas, ya?
Intinya ulama itu enggak akan macam-macam. Kami senang sekali bila didekati dan diakui eksistensinya. Enggak ada keinginan jadi bupati atau menteri. Apalagi saya, enggak kepingin kok jadi wakil presiden.
Kalau ditawari menjadi Menteri Agama tetap tak berminat?
Enggak, enggak. Tapi kalau bisa Menteri Agama itu dari orang NU, ha-ha-ha....
Menurut Anda, Presiden Jokowi berjarak dengan ormas Islam?
Saya tidak ingin mengatakan beliau jauh dengan kelompok muslim. Namun komunikasinya kurang sempurna dan perlu diperbaiki. Kalau ada undangan untuk menghadiri acara kelompok muslim, selalu diwakilkan. Saya bilang ke beliau, "Bapak saya beri panggung besar tiga kali, tapi tidak datang." Pertama, saat pengukuhan PB NU di Masjid Istiqlal, September 2015, yang datang Pak Jusuf Kalla. Lalu International Summit Moderate Muslim Leaders, Mei 2016, di Jakarta, yang datang Pak JK. Terakhir, saat Hari Santri Nasional yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…