Hary Tanoesoedibjo: Saya Punya Akses Ke Presiden Trump
Edisi: 50/45 / Tanggal : 2017-02-12 / Halaman : 100 / Rubrik : WAW / Penulis : Wahyu Muryadi, Yandhrie Arvian, Sapto Yunus
HARY Tanoesoedibjo diundang secara khusus menghadiri pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald John Trump. Bersama istrinya, Liliana Tanaja, ia mengikuti inaugurasi Trump di Washington, DC, pada 20 Januari lalu. "Saya tidak tahu apakah saya satu-satunya orang Indonesia yang diundang, tapi saya tidak melihat orang Indonesia lain di sana," ujarnya.
Hary, 51 tahun, mengenal Trump sejak dua tahun lalu. Kedua taipan itu bergandengan tangan membangun hotel bintang enam di Lido, Jawa Barat, dan Tanah Lot, Bali, berikut lapangan golf dan country club-nya. Di Lido, sekitar 20 kilometer di utara Sukabumi, tanpa Trump, Hary juga membangun theme park sekaliber Disneyland, yang dilengkapi pusat belanja. Megaproyek senilai lebih dari Rp 33 triliun itu ditargetkan rampung semasa Trump menghuni Gedung Putih.
Hary sejak awal merasa klop dengan konglomerat real estate pemilik The Trump Organization itu. Dia bolak-balik bertemu dengan Trump dan ketiga anaknya. "Donald Trump sangat bersahabat," kata pendiri MNC Group, yang menaungi lebih dari 50 anak perusahaan dan 37 ribu karyawan, itu.
Rabu pekan lalu, selama hampir dua jam, Hary menerima wartawan Tempo Wahyu Muryadi, Yandhrie Arvian, Sapto Yunus, Abdul Malik, Raymundus Rikang, dan Reza Maulana di kantornya di MNC Tower, Jakarta Pusat. Ia menjelaskan pelbagai hal, dariperkenalannya dengan Trump, pandangannya terhadap kebijakan Trump yang anti-imigran, targetnya bersama Partai Persatuan Indonesia (Perindo) pada Pemilihan Umum 2019, hinggaperannya mempertemukan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon denganTrump. "Saya yang buatkan janji bertemu," tuturnya.
Anda diundang ke pelantikan Presiden Trump dalam kapasitas apa?
Mereka mengundang saya sebagai partner Trump Organization, jadi bukan dalam kapasitas teman White House. Saya tidak tahu apakah saya satu-satunya orang Indonesia yang diundang, tapi saya tidak melihat orang Indonesia lain di sana.
Bagaimana Anda bisa kenal Donald Trump?
Berawal dari pengambilalihan Bali Nirwana Resort dan hotel di Lido dari Bakrieland, beberapa tahun lalu. Kami berencana mengembangkan sebagai destinasi terpadu, dari theme park, hotel, vila, kondominium, country club, sampai lapangan golf. Tidak semua bisa kami kerjakan sendiri. Maka kami mencari pihak ketiga yang terbiasa menangani semua itu. Muncul beberapa nama, termasuk Trump dan MGM. Singkat cerita, ada kecocokan dengan Trump. Mereka mengelola hotel, country club, dan lapangan golf. Taman hiburan kami kelola sendiri.
Kapan Anda mulai terlibat intensif?
Sejak 2014, kami mulai berbicara teknis dengan manajemen mereka, termasuk tiga anak Donald, yaitu Donald Junior, Eric, dan Ivanka. Mereka datang ke Jakarta. Sampai akhirnya saya menandatangani kontrak dengan Donald Trump di New York pada 2015, beberapa bulan sebelum dia mencalonkan diri pada 18 Juni 2015.
Seberapa sering Anda bertemu dengan Trump?
Tidak hitung, tapi sering. Namanya proyek besar harus terus berkoordinasi menyamakan persepsi dan strategi. Ketiga anaknya bolak-balik ke Jakarta, Lido, dan Bali. Tapi, untuk bertemu dengan Donald, saya harus ke…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…