Kartini di Palagan Sebenarnya

Edisi: 09/46 / Tanggal : 2017-04-30 / Halaman : 68 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Tim Lapsus, ,


DALAM sejarah pergerakan, namanya tak terlalu banyak dibicarakan. Salmah Soehartini Saelan alias Emmy Saelan gugur pada usia belia: 22 tahun. Ia meledakkan diri karena menolak menyerah kepada pasukan Belanda pada 21 Januari 1947. Karena itu, di Sulawesi, namanya harum sebagai pejuang yang berani.

Kami memilih profilnya untuk ditulis ulang dalam edisi khusus di pengujung April ini, bulan yang diidentikkan dengan kebangkitan perempuan karena hari lahir Raden Ajeng Kartini. Anak Bupati Jepara itu mempengaruhi sejarah pemikiran Indonesia karena surat-suratnya yang menggugah, menggugat, dan mendorong pemberdayaan perempuan serta pendidikan.

Indonesia sesungguhnya punya banyak "Kartini" yang turun ke gelanggang pertempuran di zaman sebelum dan saat revolusi kemerdekaan. Di Aceh, ada Laksamana Keumalahayati, Panglima Perang Kerajaan Aceh. Malahayati menjadi komandan tempur pasukan Aceh pada periode Sultan Al-Mukammil (1589-1604), lebih dari 200 tahun sebelum Kartini lahir. Laksamana Malahayati memimpin pasukan perempuan, terutama para janda, melawan Belanda.

Jejak perlawanannya berupa benteng pertahanan bisa dilihat di Teluk Krueng Raya, Banda Aceh. Tak cuma mahir bertempur, Malahayati juga jago bernegosiasi. Tatkala hubungan Aceh-Belanda memburuk, Malahayati diutus menjadi juru runding. Laksamana Malahayati menjadi satu dari sekian perempuan pemberani Aceh, seperti Cut Nyak Dien, Cut Meutia, dan Pocut Meurah Intan.

Tak cuma berperang, perempuan Republik juga berjuang melalui beragam cara untuk menentang kolonialisme. Rangkayo Rasuna Said di Sumatera Barat ikut mendirikan Persatoean Moeslimin Indonesia, organisasi yang mendirikan sekolah untuk menentang penjajahan Belanda. Gagasan mengenai kemerdekaan dia tuangkan dalam majalah Menara Poeteri yang didirikannya.

Bali, yang terkenal dengan tradisi patrilineal yang kuat, juga melahirkan Ida I Dewa Agung Istri Kanya, yang memimpin Kerajaan Klungkung pada 1800-an. Saat meletus Perang Kusamba pada 1849, Istri Kanya turun langsung ke medan tempur. Keberaniannya berhasil menewaskan pemimpin pasukan Belanda, Jenderal A.V. Michiels.

Melalui edisi ini, kami ingin mengingatkan betapa perempuan selalu seperti yang ditulis Kartini satu abad lewat: pendukung peradaban yang utama. Kami memilih profil Emmy Saelan karena ia muda dan berbahaya. Ia organisatoris, ahli strategi, perawat, dan berpendidikan. Ia perempuan martir pertama yang tewas dengan cara meledakkan diri karena menolak ditangkap tentara Belanda.

Emmy gugur ketika Sulawesi Selatan diokupasi tentara di bawah komandan Pierre Westerling. Baru-baru ini, pengadilan Belanda mengabulkan gugatan dan menerima fakta bahwa terjadi pembantaian yang dilakukan anak buah Westerling pada 1946-1949. Penelitian dan upaya ganti rugi masih diupayakan hingga hari ini.

Pengungkapan sejarah Westerling juga bisa mengubah sejarah Indonesia sebelum 1949 yang diakui pemerintah Belanda. Salah satunya melalui kiprah Emmy Saelan.

Meski ia perawat di Rumah Sakit Stella Maris dan Palang Merah Indonesia, Emmy menginspirasi karena terlibat langsung dalam rencana-rencana penyerbuan terhadap tangsi-tangsi Belanda. Ia membangkitkan semangat perlawanan pemuda Sulawesi hingga memaksa Belanda setuju membicarakan perang itu dalam Konferensi Meja Bundar pada 1949.

Dipimpin Wayan Agus Purnomo, redaktur di desk politik, kami menelusuri jejak-jejak gerilya Emmy Saelan di Sulawesi Selatan. Juga tempat kerja Emmy di Stella Maris, sekolahnya di SMP Nasional, serta Hotel Empress yang dijadikan penjara dan tempat menahan para pemuda republikan.

Tak mudah mengungkap sepak terjang Emmy karena tidak ada literatur yang khusus menulis kisahnya. Orang terdekat Emmy, adiknya yang berjuang di hutan, Maulwi Saelan, meninggal pada 10 Oktober tahun lalu.

Maulwi mengutip tak terlalu banyak kisah kakaknya dalam dua buku: Dari Revolusi 45 sampai Kudeta 66 dan Penjaga Terakhir Soekarno. Jejak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…