Drumer Superman Is Dead, I Gede Ari Astina alias Jerinx: Jika Sudah Genting, Seniman Akan Bersuara

Edisi: 10/46 / Tanggal : 2017-05-07 / Halaman : 108 / Rubrik : WAW / Penulis : Raymundus Rikang, ,


Penabuh drum grup musik Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astina, menjadi anomali di antara musikus Indonesia. Jerinxsapaan akrab Arimemilih minggir saat rekan-rekan seprofesinya mendekati poros kekuasaan. Pada Maret lalu, dia menolak permintaan Istana untuk menjadikan Jadilah Legenda-lagu yang dia ciptakan pada 2013-sebagai soundtrack program #JokowiMenjawab di YouTube. "Saya mengirim pesan bahwa masih ada musikus yang berseberangan dengan Presiden," kata Ari, 40 tahun.

Sikap ini bertolak belakang dengan dukungannya kepada Joko Widodo pada pemilihan presiden 2014. Momen yang menjadi titik balik adalah kematian Patmi, petani perempuan asal Kendeng, Jawa Tengah, sesaat setelah berunjuk rasa di depan Istana Negara menolak pembangunan pabrik semen di kampung halamannya. Patmi, 48 tahun, meninggal pada 21 Maret lalu, sehari sebelum tim media sosial Presiden mengontak Ari untuk meminta menggunakan lagu SID. "Kami tak ingin keberpihakan pada petani Kendeng terdistorsi oleh izin pemakaian lagu," ujar Ari.

Senin dua pekan lalu, Ari menerima wartawan Tempo Raymundus Rikang di Rumble Empire, gerai busananya, di Denpasar. Jejaknya sebagai aktivis terekam di poster "Bali Tolak Reklamasi" di sudut toko dua lantai itu.

Empat tahun terakhir, kampanye bersama Forum Masyarakat Bali Tolak Reklamasi (ForBali) tersebut membawanya berhadapan dengan PT Tirta Wahana Bali Internasional, pemegang hak reklamasi 700 hektare Teluk Benoa di tenggara Pulau Bali. Perusahaan itu merupakan anak usaha Artha Graha milik taipan Tomy Winata. Sejak itu pula, kata Ari, undangan manggung Superman Is Dead-trio punk rock asal Kuta yang beranggotakan Ari, I Made Putra Budi Sartika alias Bobby Kool, dan I Made Eka Arsana alias Eka Rock-anjlok.

Bagaimana ceritanya Anda menolak permintaan Istana yang hendak memakai lagu Jadilah Legenda?

Ada pesan WhatsApp dari tim media sosial Presiden pada 22 Maret dan minta jawaban paling lambat malam harinya. Saya langsung rapat dengan personel Superman Is Dead dan kawan-kawan aktivis lingkungan. Permintaan itu masuk saat kasus Kendeng sedang panas. Bu Patmi meninggal pada 21 Maret. Akhirnya SID, khususnya saya, yang menulis lirik lagu itu, memutuskan menolak permintaan Presiden.

Apa istimewanya lagu itu?

Lagu Jadilah Legenda merepresentasikan siapa pun yang hendak dikenal sebagai nasionalis sejati. Apalagi video clip-nya mengemas pesan kebinekaan dalam visual yang amat cantik. Ada kesan anak-anak muda yang sedikit bandel tapi jiwanya nasionalis. Mirip karakter Presiden Jokowi, kan? Ha-ha-ha….

Mengapa Anda menolak permintaan Istana?

Kami tak ingin keberpihakan pada petani Kendeng terdistorsi oleh izin pemakaian lagu. Sempat juga terpikir membarternya dengan pencabutan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2014 (landasan hukum reklamasi Teluk Benoa). Tapi rasanya tak adil dan tak manusiawi ketika nyawa seseorang dipertukarkan dengan logika tawar-menawar. Saya tak mengenal secara personal petani-petani yang menjadi aktivis itu, tapi saya mendapat informasi perjuangan mereka sudah lama. Ini yang membuat saya berpihak pada mereka.

Jadi Anda menampik karena kecewa pada sikap Presiden…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…