1991 : RAKYAT SUDAH BERANI MENGADU

Edisi: 44/20 / Tanggal : 1990-12-29 / Halaman : 24 / Rubrik : WAW / Penulis :

PERKEMBANGAN ekspor nonmigas 1990 memprihatinkan. Pertumbuhannya hingga
Agustus dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu baru mencapai 6%
setahun. Kalau dibandingkan dengan lima bulan pertama tahun anggaran sekarang,
April-Agustus, ia hanya tumbuh 2,2% setahun. Bandingkanlah dengan pertumbuhan
ekspor nonmigas tahun lalu yang mencapai 17%. Sedangkan selama tahun 1988,
ekspor nonmigas mencapai rekor pertumbuhan 35%. Maka, untuk tahun 1990-1991,
pemerintah pun memperkirakan ekspor nonmigas akan mencapai US$ 14,8 milyar.
Tekor US$ 900 juta dari sasaran APBN sekarang.

; Saat yang sama, impor juga meningkat karena pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang pesat. Tapi neraca pembayaran untuk 1990-1991 dianggap "aman", dengan
cadangan devisa sekitar 5-6 bulan impor. Tapi cadangan devisa seaman itu
disebabkan kenaikan nilai ekspor minyak dan peningkatan pengaliran modal
nonpemerintah. Ekspor migas diperkirakan akan mencapai US$ 11,1 milyar
dibandingkan dengan US$ 8,6 milyar dalam APBN 1990-1991.

; Sang minyak memang bisa dianggap sebagai juru selamat keadaan neraca
pembayaran dan keperluan devisa kita, untuk membiayai impor barang dan jasa
serta pembayaran utang. Tapi jangan lupa, harga minyak itu labil. Maka,
prospek ekspor nonmigas di tahun anggaran 1991-1992 tentu jadi masalah yang
sangat penting. Adakah turunnya ekspor nonmigas akan bersifat sementara atau
akan berlangsung lama? Mari kita lihat penyebabnya. Ada yang bersifat
eksternal, yaitu turunnya pertumbuhan ekonomi dunia dan harga-harga komoditi
primer. Ada pula yang bersifat domestik: kejenuhan kapasitas dan kebijaksanaan
dalam negeri.

; Pertumbuhan ekonomi dunia 1990 memang tengah menurun, hingga permintaan untuk
berbagai komiditi primer maupun nonprimer ikut kena…

Keywords: -

---

Foto Terkait