Penyelesaian Di Medan Perang
Edisi: 32/19 / Tanggal : 1989-10-07 / Halaman : 69 / Rubrik : LN / Penulis :
SEORANG gadis penjaga toko di Phnom Penh bilang, "Rasanya kami selalu berperang, di zaman Lon Nol, di zaman Pol Pot, di zaman Vietnam. Dan kini rasanya perang itu masih akan ada."
Rasanya, kata-kata gadis penjaga toko itu lebih meyakinkan daripada analisa seorang pengamat Kamboja atau laporan seorang wartawan. Ia bukan orang asing, dan merasakan artinya perang. Maka, pekan lalu, pada hari terakhir penarikan pasukan Vietnam, ia berada di antara ribuan umat Budha, berdoa di hari suci Prachum Ben. Sebagaimana orang-orang yang lain, gadis itu pun, selain mendoakan arwah nenek moyang, juga berdoa untuk keselamatan nyawa sendiri.
Kamboja memang sedang berdoa, begitu tentara Vietnam dipulangkan. Di balik senyum selamat jalan di pinggir-pinggir jalan, adalah kecemasan. Mereka takut teror kembali meluas, berkelebatnya bayangan di tengah malam bisa berarti maut. Bayangan itu adalah hantu yang bernama Khmer Merah kelompok perlawanan Kamboja yng pernah berkuasa dan terkenal dengan reputasinya sebagai pembantai sejuta rakyat.
Di Phnom Penh kecemasan rakyat pun tercermin dari harga emas. Beberapa bulan lalu satu gram emas di ibu kota Kamboja ini kira-kira seharga Rp 68.000. Pekan lalu, naik sekitar 25%, menjadi Rp 85.000. Rakyat percaya, lebih aman menyimpan emas daripada uang di masa ketidakpastian kini.
Di utara dan barat, dekat perbatasan dengan Muangthai, kecemasan itu nyata terasa. Di Pailin, kota kecil 15 km dari perbatasan, misalnya, sejak Sabtu pekan lalu seperti tak pernah sepi dari letusan mortir dan meriam. Ada yang mencoba menghitung, kata dia, "Sekitar dua ibu letusan tiap harinya."
Kamboja seolah sekali lagi dipersiapkan menjadi ladang pembantaian. Dari pihak Khmer Merah memang ada suara marah, bahwa tak benar tentara Vietnam sudah habis dari Kamboja. Sekitar 70 tentara Hun Sen yang pekan lalu membelot, kata berita…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…