ARUS BESAR MELANDA BURSA

Edisi: 28/19 / Tanggal : 1989-09-09 / Halaman : 88 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Wangkar, Max


KALAU orang-orang kaya sudah tergugah untuk memborong saham, akibatnya sungguh tak terduga-duga. Ribuan orang menyerbu gedung Bursa, Wisma BCA, dan Wisma Metropolitan II. Arus besar yang pertama terjadi Kamis pekan lalu di Bursa Efek Jakarta.

Pagi itu, saham-saham Lippo Pacific Finance (LPF) memasuki pasar perdana. Pemilik modal yang ingin membeli terlebih dulu harus mendapatkan formulir pesanan. Selama 12 tahun terakhir ini, formulir biasanya dicetak oleh perusahaan yang hendak menjual saham. Sesudah itu barulah disebar oleh perusahaan-perusahaan penjamin emisi (underwriter), ke berbagai loket di kantor pedagang uang dan efek.

Tapi pekan lalu, calon pembeli tak lagi mencari di loket-loket tersebut. Mereka langsung menyerbu ke kantor penjamin emisi. Jumlahnya ribuan orang. Penjamin utama emisi saham LPF adalah PT Danareksa dan PT Multicor. Mulamula yang diserbu adalah loket PT Danareksa di lantai III gedung Bursa. Kamis pagi, para calon investor itu antre secara teratur mulai dari depan loket PT Danareksa di lantai II, lalu turun tangga hingga ke pelataran parkir. Celakanya, baru 300 lembar formulir yang dibagikan, sudah dikatakan habis.

Orang pun lari ke loket PT Multicor, yang menjadi pemimpin underwriter di Wisma BCA. Pagi itu, pembagian formulir berjalan agak teratur hingga sekitar pukul 10 pagi. Kemudian keluar pengumuman, pembagian formulir akan dilanjutkan esok harinya. Pengumuman itu bagaikan lampu yang menarik ribuan laron. Menurut cerita satpam di situ, sekitar pukul 2.00 Jumat dinihari, sudah ada 30 orang berkerumun di depan Wisma BCA. Kerumunan terus bertambah. Pada pukul 7.00 pagi diperkirakan jumlah yang antre…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…