Semangat Inovasi Di Balik Pita ...
Edisi: 28/18 / Tanggal : 1988-09-10 / Halaman : 1- / Rubrik : PWR / Penulis :
Dunia musik, dari irama jazz, rock, pop sampai dangdut, ingar-bingar di mana-mana. Itulah mungkin salah satu sektor kegiatan yang paling melanda masyarakat Indonesia dari kota sampai ke desa dalam dua dasawarsa terakhir. Suatu suasana yang kreatif dan juga produktif begitu terasa, melahirkan berbagai grup pemusik, penyanyi dan pencipta lagu yang tiada hentinya.
Belum lagi seorang penyanyi new comer sempat diingat namanya, sudah muncul pula penyanyi yang lebih baru. Itu tak mengherankan, lantaran dunia musik dan tarik suara telah menjadi jalur mengalirnya uang yang cukup melimpah. Di sana, ada bisnis yang berkembang sangat pesat.
Bisnis musik boleh dibilang tidak terlepas dari berkembangnya industri rekaman, bersamaan dengan tumbuhnya kegiatan ekonomi di masa pembangunan. Sampai dengan awal tahun 60-an, konsumen Indonesia hanya mengenal piringan hitam untuk mendengar rekaman musik. Itu pun terbatas hanya dinikmati golongan mampu, karena mahalnya harga piringan hitam.
Tetapi, teknologi telah membawa perubahan. Industri rekaman musik mencuat ke atas berkat adanya media penyimpan suara berupa pita magnetik. Dendang musik diproduksi melalui berjuta-juta pita kaset, dengan harga relatif murah, menerobos pasar segala lapisan masyarakat. Dan, di sepanjang pita-pita bersuara itu, orang sulit melupakan sebuah nama: BASF.
Seorang biduan oldcrack tahun 50-an pernah berpendapat, bahwa penyanyi sekarang diuntungkan oleh teknologi. Di zamannya, bila akan merekam suara untuk piringan hitam, ia harus menyanyi berulangkali supaya menghasilkan rekaman yang bagus, dengan segenap kemampuan teknik menyanyi. Tapi sekarang, dengan teknik reproduksi suara lewat peralatan mutakhir, penyanyi dengan alunan sember sekalipun bisa terasa merdu didengar telinga. Mesin perekam dengan mixer 32 track ditunjang berjenis piranti, seperti pembuat echo atau equalizer, bisa membuat suara demikian halus sampai gemerincing paling kecil sekalipun. Namun, haraplah diingat, adalah pita magnetik penyimpan suara yang akan lebih dulu menentukan nyaman tidaknya sebuah rekaman musik. Maka di bidang itu, BASF adalah pelopor dan pembaharu teknologi sejak tahun 1934, dimulai dari Ludwigshafen, sebuah kota di Jerman Barat. BASF kemudian menyebar ke seluruh dunia, dan kini sudah 13 tahun pabrik pita magnetiknya berdiri di Indonesia.
BASF berkembang dengan tradisi mengandalkan kualitas. Usaha penelitian dan pengembangan mutu terus menerus dilakukan. pabrik BASF Indonesia di Cengkareng, Jakarta, sangat jelas menunjukkan betapa mutu menjadi commitment seluruh karyawan dan pimpinannya. Mesin-mesin canggih dilengkapi dengan berjenis alat pengukur standar mutu, berada pada setiap bagian sepanjang proses produksi. Dan itu semua ditangani oleh manusia-manusia di belakangnya, yang sangat sadar bahwa berkat mutunyalah pita BASF disukai orang. Itu pula yang membuat pasar BASF terus meningkat dari tahun ke tahun. Memang, kualitas produk agaknya hanya dapat dihasilkan oleh manusia yang berkualitas tinggi sebagai sumber daya usaha. "Di dalam filosofi BASF, manusia merupakan asset yang paling berharga", begitu kata DannvJozal, Wakil Presiden Direktur merangkap Direktur Pemasaran PT BASF Indonesia. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan lewat berbagai jalur. Selain training di dalam dan luar negeri, pembinaan berlangsung melalui pertemuan-pertemuan kelompok secara rutin, seperti management info meeting sebulan sekali di antara para manajer, atau in-house training tempat para senior menularkan keahliannya. "Kami perlu membentuk kader-kader masa depan perusahaan, karena BASF akan berkembang terus menghadapi tantangan", ungkap Djoko Purwono, manajer yang memimpin uman Resources Department. Dalam kenaikan jenjang karier misalnya, BASF menerapkan sistem promotion from within.
D. Jozal menambahkan, bahwa kepada setiap personil senantiasa dihembuskan motivasi bekerja yang sadar akan tanggungjawab. Seraya itu, para manajer dari semua departemen menjadikan kepentingan pasar sebagai orientasi yang paling utama. Maka pengelolaan manajemen dengan perhatian kepada sumber daya manusia seperti itu mampu membuat pita suara BASF menancap di pasar. Ada jiwa inovasi, sehingga lima tahun setelah pabrik pita magnetik itu beroperasi, BASF berkibar sebagai lambang mutu rekaman suara Pita BASF dipakai oleh banyak perusahaan industri rekaman, mengumandangkan suara artis-artis top Barat dan Indonesia. Tapi bukan cuma di dalam negeri pita BASF menjadi andalan. Pita produksi BASF Indonesia telah diekspor ke manca negara menjalar ke Benua Eropa, Asia, Afrika dan Australia.
Tahun 1987 lalu, BASF Indonesia berhasil mengekspor lebih dari 10 juta pita kaset (dalam ukuran C 60), hampir empat kali lipat dari volume ekspor tahun sebelumnya. Menurut Jusak I.S; marketing manager, permintaan dari luar negeri demikian besar dan terus saja berdatangan. "Untuk tahun ini, target ekspor kami adalah 30 juta pita kosong ukuran C 60", tambah Jusak. Agaknya, target itu bukanlah impian, mengingat pada kuartal pertama tahun 1988 saja, volume ekspor sudah mencapai sekitar 12 juta pita kosong. BASF Indonesia terus menerobos wilayah pasar baru. Kini sedang dijajagi ekspor ke Cina, India dan Pakistan. Sebelumnya, perusahaan pita suara ini sudah menembus pasar Eropa, Filipina, Singapura, Australia, New Zealand, Aljazair, Nigeria, Mesir dan beberapanegara Timur Tengah. Seperti diungkap Jusak kemudian, dalam hal suplai pita kosong kepada copy right holder (produsen rekaman musik pemegang hak cipta) di luar negeri, BASF Indonesia mampu bersaing dengan perusahaan sejenis dari Jerman, Australia, Korea dan Jepang. Kekuatan bersaing itu makin jelas terbukti dari keberhasilannya mengekspor pita ke negara induk BASF sendiri, yakni Jerman Barat.
Sukses ekspor itu tak pelak merupakan hasil upaya BASF Indonesia mengatur strategi pemasarannya. Namun, di balik itu apa sebetulnya unsur yang sangat menonjol pada BASF, hingga ia tangguh di pasar? Mutu adalah kata kunci untuk menjelaskan hal itu. Sebab, sejak pita magnetik BASF pertama kali diciptakan setengah abad yang lalu, sampai ia diproduksi di Indonesia, mutu sudah menjadi bagian dari identitasnya. Tengoklah bagaimana pita suara BASF dibuat di pabriknya. Di antara setiap bagian proses produksi selalu terdapat "pos" quality assurance yang menggunakan peralatan khusus. "Kami berprinsip, kwalitas, tidak dapat dikecualikan," tukas TD. Oentoro, Manajer Produksi yang membawahi pembuatan pita magnetik. Yang di maksudkan, setiap saat dan tiap kali produk pita dihasilkan, harus dihindari sedini dan sekecil mungkin kesalahan yang tak memenuhi standar mutu yang sudah ditetapkan. Itu diawali lebih dulu dengan bahan baku yang harus berkualitas tinggi. Bubuk Ferro-oksida, misalnya, masih perlu diimpor khusus dari BASF Jerman. mengingat bahan baku magnetik itu saja sudah membawa pengaruh pada mutu suara.
Pita BASF dibuat dengan presisi yang sangat tinggi dalam ukuran mikron. Pita yang telah dilapisi bahan ferro mempunyai ketebalan sekitar 18 mikron, yang berarti sekitar sepertujuh tebal rambut manusia. Bayangkan betapa telitinya pengawasan mutu dilakukan, apabila perbedaan sekian desimal mikron saja. dapat mengakibatkan tidak sempurnanya pita itu sebagai penyimpan suara. Tetapi itulah contoh yang diterapkan BASF demi menjaga mutu. Dan, sama halnya dengan pembuatan pita, di sektor pencetakan plastik dan perakitan rumah kaset pun pengawasan tak kurang diperhatikan. "Selain bahan baku biji plastik pilihan, BASF menggunakan mesin cetak plastik yang demikian canggih dan mahal", ujar G. Tedjasurya. Manajer Produksi yang mengelola pembuatan rumah kaset itu mengakui, bahwa mahalnya mesin-mesin yang dimiliki BASF Indonesia menyebabkan harga produk pita kaset keluarannya menjadi lebih tinggi dibandingkan pita perekam lain. Tapi, Oentoro mengingatkan, bahwa BASF memang menjual kualitas yang patut dibayar dengan harga pantas. Lantas orang bertanya, apa pula ukuran mutu yang menjadi kebanggaan BASF itu?
Pada setiap kertas label pita kaset BASF senantiasa ditemukan huruf IEC, kependekan dari Internatonal Elecrotechnical Commission. Itulah lembaga penentu standar internasional untuk mutu pita magnetik…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
MELANGKAH MAJU dengan KESUNGGUHAN HATI
1994-03-12Ekspor anak perusahaan surya dumai group ini sudah menjangkau ke 27 negara. pertumbuhan penjualan dan…
Yang dibutuhkan pelaku bisnis: Color Pages Indonesia
1994-03-26Segera terbit color pages indonesia. katalog tentang building materials dan equipments, dengan informasi yang lengkap…
BIARKAN KAMI MENYELESAIKAN MASALAH ANDA
1994-01-29Biro administrasi efek (bae) pertama di indonesia. memberikan jasa layanan bagi perusahaan yang akan dan…