Rahasia Plo-cia

Edisi: 43/18 / Tanggal : 1988-12-24 / Halaman : 40 / Rubrik : LN / Penulis :


NOVEMBER 1974 Hotel Waldorf Astoria, New York. Sebuah pertemuan yang mempunyai dampak di masa depan tengah berlangsung. Letnan Ali Hasan Salameh, salah seorang anggota Tentara Pembebasan Palestina (PLA), angkatan bersenjatanya PLO, berembuk dengan sejumlah agen CIA. Topik rembukan, mungkinkah PLO menghentikan aksi terorismenya?

Berkhianatkah Salameh terhadap PLO? Tidak. Menurut David Ignatius dalam artikelnya di koran The Washington Post, letnan itu justru diutus oleh Arafat untuk mewakili PLO dan al-Fatah -- tersebut kedua adalah kelompok pejuang Palestina terbesar dalam tubuh PLO.

Tugas Salameh alias Abu Hassan dalam pertemuan rahasia itu: meyakinkan pemerintah Amerika bahwa PLO dan al-Fatah tak akan melakukan aksi-aksi teror di luar wilayah Israel. Sebagai imbalan, CIA menjamin bahwa Amerika Serikat akan memberi pengakuan resmi hak-hak bangsa Palestina. Penulis artikel tak menyebutkan apa saja yang disebut "hak-hak Palestina". Bisa jadi, hak Palestma untuk mempunyai sebuah negara di Tanah Palestina.

Sebagai bukti bahwa pihak PLO menanggapi serius pertemuan itu, di tengah memuncaknya perang saudara di Libanon pada 1975-1976, Arafat mengambil sikap yang waktu itu tak terduga.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…