Wangsit Maut Eyang Gunung Gede
Edisi: 51/17 / Tanggal : 1988-02-20 / Halaman : 105 / Rubrik : KRI / Penulis :
SEPULUH anak mati diinjak-injak. Rasanya sulit dipercaya. Tapi itulah kisah tragis Rabu dinihari pekan lalu yang muncul dari Desa Cirumput, Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Dari rumah panggung yang berlantal bambu, dl tengah kebun teh yang dingin, dan di sela hujan rintik-rintik, bocah balita yang belum tahu dosa itu telah mati diinjak-injak oleh Isoh dan Nyonya Olih. Sulit dibayangkan, bagaimana semua itu bisa terjadi.
Kisah memilukan ini berawal dari sakit panas yang diderita Isoh, 29 tahun. Gadis pemetik teh itu, setelah dua hari menderita panas, malamnya mimpi ketemu Eyang Suryakancana dari Gunung Gede. Eyang memberi wangsit, "Kalau mau sembuh lakukanlah dikir dan selamatan pada tengah malam." Maka, Kamis malam, 4 Februari, dilakukanlah dikir, bersama sanak famili yang rumah tinggalnya berdekatan. Surat Yassin dan ayat Kursi pun bergema di rumah panggung itu. Esok malamnya, hal serupa dilakukan lagi. Tapi, pada upacara yang sama, Sabtu malam, Isoh mulai menunjukkan gejala aneh. "Ia berbicara menggeram, seperti suara laki-laki," tutur Ukar, kakak ipar Isoh.
Toh, hari berikutnya salawat dan pujian kepada Ilahi tetap didengungkan. Puncak salawatan, yang berakhir dengan tragedi,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…