Tragedi Palestina, Kanibalisme ...
Edisi: 52/16 / Tanggal : 1987-02-21 / Halaman : 38 / Rubrik : LN / Penulis :
ANJING, kucing, dan tikus mereka makan. Air pun sulit mereka dapatkan. Sudah sebulan lebih penduduk kamp pengungsi Palestina -- Rashidiye dan Bourj Al-Barajneh -- di kawasan Beirut Barat tak bersua makanan sehat, apalagi yang bergizi. Wabah lapar kali ini sedemikian gawatnya, hingga mereka memohon kepada para ulama Islam - termasuk Ayatullah Khomeini agar mengeluarkan fatwa khusus: membolehkan mereka makan daging manusia supaya dapat bertahan hidup. Masya Allah.
Orang menduga, dalam waktu dekat kedua kamp bakal jadi kuburan masal bangsa Palestina. Tetapi sebuah antiklimaks muncul Sabtu pekan lalu, ketika satu konvoi truk PBB yang sarat makanan akhirnya diizinkan masuk ke sana. Dua hari sebelumnya, upaya serupa gagal karena misi kemanusiaan itu ditembaki. Seorang anggota rombongan, pegawai lokal Kedubes Iran, tewas karenanya.
Tak heran jika para wanita, anak-anak dan orang jompo yang kelaparan dan bertampang lusuh tampak sukacita menyambut bala bantuan. Apalagi setelah Ahad pagi mereka, termasuk yang cedera, diperkenankan keluar dari neraka itu, walau hanya beberapa jam dalam sehari. Maka, ribuan orang menghambur keluar kamp berbondong-bondong membanjiri kota terdekat, membeli kebutuhan hidup, atau menemui sanak dan kenalan, khususnya untuk meminta makanan dan obat-obatan.
Peristiwa ini menandai berakhirnya pengepungan ketat pasukan milisi Amal Syiah atas 5 kamp pengungsi Palestina di Libanon, yang telah berlangsung 4 bulan dan menelan korban jiwa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…