SI BURUNG KENARI TELAH PERGI

Edisi: 05/17 / Tanggal : 1987-04-04 / Halaman : 31 / Rubrik : OBI / Penulis :


Pagi yang indah sekali Membawa hati bernyanyi Walau kasihku t'lah pergi Dan tak kan mungkin kembali

TELAH pergi si burung kenari. Ia, penghibur hati. Tapi, pagi Sabtu itu, lain dari larik lagunya. Di bawah guyur hujan, jenazah Tony Koeswoyo dikubur di Tanah Kusir, di samping makam bundanya. Dalam hidupnya, Tony berkecupak di kolam musik, dan digemari remaja, tak terasa sudah 51 tahun ketika ia menutup mata, Jumat malam, pekan silam.

Nama Tony lebih beken ketimbang aslinya: Koestono. Ia jarang mengeluh walau wasirnya kian parah -- sembari berobat secara tradisional. Cara menunda derita? Padahal, kanker ganas sudah menjalar ke usus dan saluran pembuangan. Tony harus dioperasi di rumah sakit Setia Mitra, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Tetapi, ia terus mencicipi lezatnya musik. Lalu berdendang dan memetik dawai, meski gitar terpaksa dipegangi Onny Suryono, penyanyi dan kawan akrabnya. Di rumah sakit itu ia juga mencipta beberapa lagu, seperti Cakrawala Hati dan Dewi Sri. Ada pula lagu mengenang masa kanak dengan neneknya. Lariknya, entah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…