NASIB DOKTER DIGANTUNG BERTAHUN-TAHUN

Edisi: 12/17 / Tanggal : 1987-05-23 / Halaman : 24 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : Supangkat, Jim


MASYARAKAT akhirnya angkat bicara. Komentar berdatangan dari sanasini. Surat pembaca bermunculan di media massa, begitu isu 200 dokter menganggur dicetuskan sejak pertengahan April lalu. Dan isu itu menyeruak dari makalah tentang tenaga kerja kesehatan, yang diajukan Ketua IDI, dr. Kartono Mohamad.

Rasanya ironis: tak masuk akal jumlah dokter berlebihan, hingga tercipta pengangguran. Sepucuk surat - mewakili sejumlah surat senada - yang dimuat harian Kompas Sabtu pekan lalu, mencoba melacak ke pangkal masalah. Ternyata, biang keladinya tersuruk pada birokrasi perizinan. Dan hambatan kerja seperti itu dinilai pengirim surat tadi sangat tidak pantas.

Pembaca budiman ini sampai pada kesimpulan kritis: dukun yang tak jelas latar belakang keahliannya dibiarkan malang melintang, sementara dokter yang sudah disumpah harus "dicek" berulang-ulang, cuma supaya bisa bekerja.

Kartono Mohamad, pemetik picu ramainya isu "dokter nganggur", menyesalkan seluruh polarisasi pendapat yang terjadi. Di kantornya, pekan lalu ia menjelaskan bahwa ia sama sekali tak menggunakan istilah "dokter menganggur". Istilah itu tidak tercantum dalam makalah yang dibacakannya pada seminar Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Pengembangan Tenaga Kesehatan, 16 April lalu. "Istilah yang saya gunakan adalah stagnasi formasi," katanya, "para pejabatlah yang terpancing lalu terpaku pada masalah pengangguran itu."

Wajar kalau perhatian lalu menjurus ke situ. "Ini 'kan namanya jauh panggang dari api, tidak menyelesaikan masalah," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu lagi. Tapi apa boleh buat, masalah ini menarik perhatian Presiden RI yang kemudian memanggil Menteri Kesehatan dan menginstruksikan agar jumlah dokter di pusat-pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) ditambah. Dasar petimbangannya, rasio dokter dan jumlah penduduk sangat tidak berimbang - 1:8.500. Maka, di puskesmas mestinya seorang dokter akan kewalahan menghadapi jumlah penduduk yang tak berimbang itu.

"Tidak usah dengan instruksi, penambahan itu sudah direncanakan, malah sebagian sudah jalan," ujar Sekretaris Jenderal Depkes, Drs. H. Soekaryo, ketika ditemui pekan lalu di kantornya. Katanya, di puskesmas daerah-daerah padat seperti perkotaan, sudah ditempatkan lebih dari satu dokter. "Bahkan ada puskesmas dengan enam dokter berpraktek," ujar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…