Jumat Berdarah Di Mekah

Edisi: 23/17 / Tanggal : 1987-08-08 / Halaman : 15 / Rubrik : LN / Penulis :


SEHABIS asar, Jumat pekan lalu, serombongan orang berarak maju menuju Masjidil Haram. Kota Suci Mekah panas terik oleh suhu musim panas yang 49 derajat Celsius. Rombongan itu, orang Iran, berteriak-teriak. Yang wanita mengenakan abaya atau jubah dan jilbab hitam, sementara yang lelaki beberapa di antaranya tampak berjubah dengan serban hitam. Suasana tegang.

Dari arah berlawanan rombongan polisi antihuru-hara siap. Sesaat kemudian, batu-batu melayang ke udara, seperti hujan kerikil.

Ini bukan peluru ajaib burung-burung yang mencegah serbuan tentara gajah yang akan membongkar Ka'bah, seperti yang dikisahkan dalam Surah Al-Fiil di dalam Quran. Tetapi inilah salah satu kerusuhan berdarah terbesar di tempat suci itu sepanjang sejarah Islam setelah Kerajaan Saudi ber diri. Orang Arab Saudi menyebutnya sebagai muzaharah, yang terjadi di pelataran parkir Mauqis Sayarat, depan Masjidil Haram, di Kota Suci Mekah.

Sebelumnya, sekitar pukul 16.30 waktu setempat ketika para jemaah masih sibuk berbelanja di Pasar Seng -- pasar terdekat dan Masjidil Haram yang dulunya beratap seng, dan sangat dikenal oleh para jemaah haji Indonesia -- beberapa rombongan jemaah Iran, mulai berkumpul di sekitar gedung Perwakilan Iran di kawasan Maabdah, sckitar 6 km timur laut Masjidil Haram, tak jauh dari kantor pos dan sebuah masjid kecil bernama Masjid Jin, 3 km dari rumah tempat Rasulullah dulu dilahirkan.

Bagai prajurit berangkat perang, mereka menuju Masjidil Haram sambil meneriakkan yel-yel, yang artinya, " Lailahaillallah, Israel musuh Allah! Lailahaillallah, Amerika musuh Allah! Lailahaillallah, Rusia musuh Allah !"

Poster bergambar Ayatullah Khomeini, dan beberapa pamflet kecil berbahasa Arab dan Inggris bernada mengganyang ketiga negara itu, tak lupa diarak. Pamflet lain mengutip sebuah ayat Quran: "W'atasimu bihahlillahi jamian walatafarraqu", yang menyerukan persahabatan dan persatuan umat Islam, serta tak terpecah-belah. Ada pula pamflet berbahasa Inggris yang berbunyi: Engagement in politics is a top priority of the teaching of God's messerger. (Perjuangan politik adalah prioritas utama ajaran Rasulullah).

Lalu mereka bergerak menuju Masjidil Haram.

Ribuan polisi dan pasukan keamanan Al Harsul Wathan dikerahkan untuk membendung rombongan itu.

Namun, para demonstran, yang berada di garis terdepan,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…