Buruh Cina

Edisi: 09/23 / Tanggal : 1993-05-01 / Halaman : 99 / Rubrik : KI / Penulis : WINANRNO, BONDAN


KENYATAAN bahwa makin banyak pengusaha Indonesia menanam modal di bidang manufaktur di Cina mungkin membuat Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Negara Penggerak Dana Investasi kita menjadi gusar. Di Shenzen, sebuah export processing zone dekat Hong Kong dan Guangzhou, kabarnya, konsentrasi modal terbesar datang dari pengusaha Indonesia.

Susah-susah Pak Sanyoto merayu pemodal asing datang ke Indonesia, eh, pemilik modal Indonesia malah membawa uangnya ke luar negeri. Pak Abdul Latief mungkin juga bingung mencari kalkulator yang lebih canggih untuk mencari jawab: apakah ongkos membuat sepatu di Shenzen lebih murah daripada di Tangerang? Bukankah pekerja Indonesia lebih punya dexterity (keterampilan tangan) yang lebih baik, dan juga lebih mudah diatur?

Oke, sekarang mari kita dengar cerita dari Cina. Baru-baru ini pabrik kamera Canon di Zhuhai, Cina…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

R
RISIKO ADALAH PELUANG
1993-02-13

Robert plan, perusahaan asuransi spesialis risiko tinggi. kuatnya investigasi total atas setiap klaim. bagi kalangan…

B
Buruh Cina
1993-05-01

Pengusaha indonesia makin banyak investasi di bidang manufaktur di cina dengan alasan upah buruh murah.…

B
Bunga
1993-05-08

Pejabat indonesia melarang aparatnya mengirimkan karangan bunga sebagai ucapan selamat. para importir as mengeluh. mereka…