Dinihari Keluarga Atmo

Edisi: 21/14 / Tanggal : 1984-07-21 / Halaman : 66 / Rubrik : KRI / Penulis :


SAMBIL berlari, Suyatmi, 14, berteriak-teriak minta tolong. "Lihat di sana, di rumahku," serunya. Pipi, leher, dan dada gadis manis berkulit kehitaman itu tampak mengucurkan darah. Maka, pada dinihari Jumat 6 Juli itu gegerlah penduduk Desa Sewurejo.

Mereka berlarian menuju rumah Atmorakiyo, 40, yang sehari-hari hidup bertani. Tiba di dalam rumah, orang-orang berteriak karena terkejut. Di sebuah dipan besar mereka melihat sosok Painem, 38, istri Atmo terkapar berlumur darah. Tangan kanannya memeluk anaknya, Suparno, 7, sedangkan tangan kirinya memegangi anaknya yang satu lagi, Tuminem, 12. Seperti sang ibu, kedua anak itu pun sudah tak bernyawa, dengan sekujur badan penuh luka bekas bacokan.

Orang lalu mencari-cari Atmo, tapi kemudian jadi terkesiap. Yang dicari itu dijumpai tergeletak di muka pintu sebuah kamar lain. Kepala dan punggungnya terluka parah. Ia mengerang kesakitan, lalu pingsan. Pagi itu juga Atmo dan Suyatmi dilarikan ke Rumah Sakit Kartini di Karanganyar. Polisi pun datang tak lama kemudian.

Peristiwa berdarah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…