MARCOS KRISIS

Edisi: 36/14 / Tanggal : 1984-11-03 / Halaman : 17 / Rubrik : LN / Penulis :


TIDAK hanya marah, Presiden Ferdinand Marcos juga bersumpah. "Pemerintah ini tidak akan bisa ditumbangkan baik dengan peluru maupun pemilu," katanya tandas di Manila. Ahad lalu. "Dan Filipina tidak akan jadi anjing peliharaan negara Barat mana pun."

Marcos bicara di depan rapat pimpinan angkatan bersenjata Filipina (AFP), lima hari sesudah Komisi Agrava menyerahkan berkas laporan mereka. Menurut laporan Komisi Agrava, ada komplotan militer yang merencanakan dan menutup-nutupi pembunuhan bekas senator Benigno Aquino, dan panglima AFP Jenderal Fabian Ver bertanggung jawab untuk itu. Marcos tampak terpukul sekali oleh hasil Komisi itu, karena Ver adalah orang kepercayaannya, dan kini begitu saja dituduh secara sewenang-wenang. (Lihat: "Cuti"-nya Seorang Kerabat).

Tak cuma Ver yang dituduh. Laporan yang disusun empat anggota Komisi -Luciano Salazar, Ernesto Hcrrera, Dante Santos, dan Amado Dizon - juga menyeret dua perwira tinggi lainnya, Mayor Jenderal Prospero Olivas, kepala Kepolisian Metro Manila, dan Brigadir Jenderal Luther Custodio, komandan Avsecom. Walaupun dalang pembunuhan Aquino sama sekali tidak disebut, publik tak urung terkejut melihat keberanian Komisi menuding Fabian Ver, orang kuat kedua di Filipina. Selama 19 tahun pemerintahan Marcos, hal seperti ini tidak pernah terbayangkan. Harapan akan ditegakkannya keadilan kembali bergema di hati mereka.

Tapi Presiden tidak melihatnya dari sudut itu. "Kita semua di sini terperangkap dalam rasa sedih, karena orang-orang militer kita diajukan sebagai tersangka," ucapnya di depan para perwira. Memang ada 25 oknum militer, menurut berkas anggota Komisi yang dinyatakan terlibat pembunuhan Aquino. Sedangkan menurut ketua Komisi Corazon Agrava hanya tujuh orang. Sesudah mengecam laporan anggota Komisi, Marcos menyanjung tentara yang "secara mengagumkan telah menyerah, siap diadili untuk kejahatan yang secara aneh dibebankan ke atas pundak mereka".

Pada Ahad siang hujan mengguyur Kota Manila, tapi suasana terasa pengap, seperti dilaporkan koresponden TEMPO, Seiichi Okawa. Ia bertemu Agapito "Butz" Aquino dalam pesta ulang tahun Corazon, janda tokoh oposisi itu di Quezon City, Manila. "Jenderal Ver hanya menerima perintah saja," kata Butz. "Kami tetap percaya,

Presiden Marcos telah turun tangan untuk melaksanakan pembunuhan yang sebenarnya." Corazon Aquino menyatakan pendapat serupa dalam sebuah konperensi pers beberapa hari berselang. Janda ini beserta seluruh keluarga menolak memberi kesaksian pada Komisi, karena "keadilan tidak akan terwujud selama Marcos berkuasa".

Di pihak lain, Marcos tak langsung membela tiga jenderal tersangka sesudah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…