Empat Peluru Untuk Kay Punk
Edisi: 13/14 / Tanggal : 1984-05-26 / Halaman : 24 / Rubrik : KRI / Penulis :
TAK ada firasa bakal terjadi sesuatu ketika malam itu Kuswinardi alias Adi, 16, pamit untuk belajar membaca puisi di rumah seorang teman. Ternata, esok harinya, ia kembali dalam keadaan tak bernyawa. Pelajar SMP Muhammadiyah Tebet, Jakarta Selatan, yang baru mengikuti EBTA itu meninggal dengan empat luka tembak di tubuh Sabtu dinihari 12 Mei lalu.
Menurut sumber di Polres Jakarta Selatan, peristiwa tragis itu terjadi setelah mobil yang ditumpangi korban bersama empat rekannya sengaja menabrak sepeda motor seorang anggota polisi. Sepeda motor itu sendiri, bersama sedan Lancer yang dikemudikan M. Sami - putra Syatiri Achmad, pemilik perguruan Attahiriyah - kemudian hangus terbakar.
Malam itu, menurut sumber kepolisian, Sersan Dua Imam dari Polsek Tebet bertugas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…