Matinya Seorang Anak Tiri
Edisi: 25/14 / Tanggal : 1984-08-18 / Halaman : 65 / Rubrik : KRI / Penulis :
ENAM lelaki berkulit gelap tiba-tiba menyerbu masuk halaman rumah sakit jiwa dan saraf Dharma Sakti, Jakarta Pusat. Seorang karyawan langsung dipukul sampai roboh oleh salah seorang penyerbu. Mendengar ada ribut-ribut, Dokter Mikail Bharya, direktur rumah sakit itu, beranjak ke luar ruangan, karena mengira ada pasien yang mengamuk.
Ternyata, ia menyaksikan pemandangan yang sungguh di luar dugaan. Anak sulungnya, Jeremia Irwan Bharya alias Roy, 22, sedang dikeroyok oleh para penyerang dan diseret menuju mobil jip yang diparkir di depan rumah sakit. "Lepaskan dia," teriak Dokter Bharya, sambil dengan sekuat tenaga berusaha membebaskan anaknya. Tapi usahanya sia-sia. Sewaktu Roy dimasukkan ke dalam jip dan Bharya mencoba bergantung di pintu belakang, ia kena tendang beberapa kali sampai terjatuh.
Di dalam jip, Roy rupanya terus dianiaya. Sekitar satu jam kemudian, mahasiswa tingkat dua jurusan bisnis administrasi University of Southern California, AS, itu diantar para pengeroyoknya ke Rumah Sakit Sumberwaras, Jakarta Barat,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…