Profesor Astronomi Indonesia ; Ia Selalu Menengadah Ke Bintang-bintang
Edisi: 04/13 / Tanggal : 1983-03-26 / Halaman : 53 / Rubrik : TK / Penulis :
SUATU masa, berjam-jam, bahkan berhari-hari dan sampai larut malam ia berada di belakang teropong. "Dan pernah, 200 malam dalam setahun saya habiskan untuk mengamati bintang-bintang," katanya. Tapi hampir sepanjang tahun 1982 ia harus kecewa, karena tak bisamenyaksikan bintang-bintang kesayangannya. "Sebab terhalang debu Gunung Galunggun," tambahnya.
Bambang Hidayat, satu-satunya profesor astronomi Indonesia saat ini, agaknya memang sulit berpisah dari teropong bintang. Di kompleks Observatorium Bosscha' di Lembang, ia bersama keluarganya tinggal. Di sana pula ia sebagai guru besar Astronotni dan Konservator Observatorium Bosscha Jurusan Astronomi ITB mengajar para mahasiswanya. Dan di sana juga setiap saat ia bisa menyaksikan benda-benda di angit. "Dan kalau sedang iseng saya mengarahkan teropong ke Kota Bandung, ingin tahu apa yang terjadi di sana," ucapnya sambil tertawa.
Laki-laki kelahiran Kudus, Jawa Tengah 49 tahun yang lalu itu memang sejak kecii mengagumi benda-benda langit. Karena itu, seperti pengakuannya, seJak masa mudanya ia sudah sering menengadah ke atas, menyaksikan kelap-kelip bintang. Maka setelah menyelesaikan SMA-nya (1953) di Semarang, anak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
DICK, SI RAJA SERBA ADA
1984-01-21Pengusaha, 50, perintis toko serba ada, gelael supermarket. juga pemilik restoran kentucky, dan es krim…
PENGAWAL DEMONSTRAN DI MASA TRITURA
1984-01-14Letjen (purn), 60. karier dan pengalamannya, mengawal para demonstran kappi/kami pada saat terjadi aksi tritura…
AHLI NUKLIR, DALAM WARNA HIJAU
1984-01-28Achmad baiquni, dirjen batan, ahli fisika atom yang pertama di indonesia.