KUNTILANAK ATAU GIZI BURUK

Edisi: 27/13 / Tanggal : 1983-09-03 / Halaman : 22 / Rubrik : KRI / Penulis :


SEPANJANG jalan, arak-arakan yang sebagian besar terdiri dari wanita dan anak-anak itu berseru, "bunuh dia, bunuh!" Semula orang menduga, itu salah satu acara untuk menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-38 di Desa Sidamulya, Kecamatan Bongas, Indramayu. Tak tahunya, massa yang berwajah beringas itu menuju ke rumah Rasih, 40 tahun, yang sedang menunggui gado-gado dagangannya.

Melihat puluhan "tamu" yang berdatangan, perempuan bertubuh kecil itu bangkit. Dan teriakan yang tadi bergema kembali: "Bunuh pemuja kuntilanak. Bunuh dia !" Dua orang lelaki, disusul beberapa wanita, menyergap Rasih. Yang lain memporakporandakan rumah setengah tembok berukuran sekitar 90 m2 itu.

Dalam sekejap, tubuh Rasih tergeletak tak berdaya oleh hantaman kayu, tendangan, dan lemparan batu. Kasmin, 55 tahun, suaminya, yang hendak menolong turut menjadi sasaran. Ia dihajar beramai-ramai sampai tubuh dan kepalanya berdarah. Pasangan suami-istri itu pun meninggal saat itu juga. Namun orang-orang itu, yang masih tetap beringas, segera membakar rumah beserta isinya. "Kalau tidak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…