GENDERANG PERANG DI DEPAN MALACANANG ; BISAKAH MARCOS BERTAHAN

Edisi: 31/13 / Tanggal : 1983-10-01 / Halaman : 12 / Rubrik : LN / Penulis :


MULAI Senin pekan silam, lonceng-lonceng gereja di Manila berdentang 21 kali pada tengah hari, mengimbau "kerukunan nasional" yang diisyaratkan Jaime Kardinal Sin kepada Pre siden Ferdinand Marcos. Imbauan belum sempat berbalas, ketika peringatan hari duka cita nasional dua hari kemudian pecah menjadi huru-hara yang mengalirkan darah. Korban yang jatuh tergeletak tidak jauh dari Istana Malacanang, tercatat: seorang brigjen dari satuan pengawal istana, seorang kolonel (Marinir), tiga anggota Pasukan Anti-Huruhara, dan enam demonstran terbunuh. Selain itu, diperkirakan 200 orang lainnya cedera sebagian besar, tentu saja, demonstran.

Sebelas tahun berselang, ketika UU Darurat diberlakukan 21 September 1972, Manila boleh dibilang lebih rawan dari sekarang. Demonstrasi hampir terjadi tiap hari dan menurut Marcos, Filipina masa itu terancam oleh pihak-pihak yang saling bertentangan. Makanya ia memilih memberlakukan UU Darurat sebagai langkah pertama Tujuan utama Marcos: mencipsakan politik yang lebih bcrsih, menumpas korupsi dan kerusuhan. dan kemudian membangun ekonomi yang lebih adil.

Apa yang dipersembahkan Marcos sesudah 11 tahun kepada Filipina? Pertanyaan itu dijawab massa yang berkumpul di Ayala Avenue, Makati, Manila, akhir pekan lalu dengan teriakan: "Marcos diktator! Marcos boneka imperialis AS!" Sebelumnya mereka membakar boneka presiden Filipina, Presiden Ronald Reagan, dan juga bendera Amerika Serikat.

Sentimen anti-Marcos, sejak itu, marak dengan cepatnya. Pasukan Anti-Huru-hara terpaksa membubarkan aksi massa sepanjang pekan silam dengan tembakan gencar ke udara dan semprotan gas air mata. Tapi gerakan anti-Marcos, yang kabarnya juga didukung oleh pengusaha terkuat Filipina, Ayala, tetap tak reda - bahkan disambut meriah oleh penduduk. Pengendara motor dan mobil serentak membunyikan klakson, sedangkan dari jendela gedung bertingkat terlempar kertas dan pita kuning, warna kesukaan mendiang Ninoy, yang bisa ditafsirkan juga sebagai isyarat menentang Marcos.

Mengapa penduduk mulai berani memihak? Apakah karena bekas senator Benigno "Ninoy" Aquino telah tewas untuk itu? Atau karena Marcos sudah mengeluarkan perintah "tembak di tempat" bagi demonstran sejak Rabu lalu ? Kematian Aquino di bandar udara Manila, 21 Agustus, dan ketidaktegasan Marcos untuk secara tuntas menyingkap tabir kejahatan itu, rupanya sangat menusuk perasaan rakyat.

Di mata mereka politik tidak menjadi lebih bersih, sedangkan korupsi sama saja rawannya.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14

Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…

C
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14

Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…

M
Mandela dan Timnya
1994-05-14

Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…