Tarian Maut Keluarga Haya

Edisi: 44/13 / Tanggal : 1983-12-31 / Halaman : 62 / Rubrik : KRI / Penulis :


KEGANJILAN di rumah Haya 55 tahun, kian menjadi-jadi, ketika matahari terbenam. Kamis dua pekan lalu. Anak-anak Haya tampak menari-nari, sembari sesekali memekik histeris. Entah bagaimana mulanya, tahu-tahu Lenteng, yang tadinya memimpin tarian, diserang kakak dan adik-adiknya. Wajahnya dicakari dan matanya hampir copot karena dicungkil. Terakhir, ia dipeani, dan kemaluan gadis itu disodok dengan kayu oleh Yusuf, kakaknya. Lenteng, 21, tak berdaya, mati, karena penganiayaan berat itu.

Tarian maut pun terhenti. Namun, tiba-tiba, Yusuf menyambar kampak. Haya, yang sedang duduk di kursi, dihantam. Kepala orang- tua itu pecah, tubuhnya terkapar bersimbah darah. "Tarian maut" berlangsung lagi. "Saya masih sempat menyaksikan mereka menginjak-injak tubuh ayah dan saudaranya,' tutur komandan polisi Kabupaten Maros, Letnan Kolonel Soenarto Agung Pribadi, kepada TEMPO.

Polisi kini menahan orang-orang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…