Galunggung Kapan Selesai?

Edisi: 25/12 / Tanggal : 1982-08-21 / Halaman : 65 / Rubrik : LIN / Penulis :


PUNCAK Galunggung membara dihiasi semprotan pijar menyala. Sesekali terlihat kilatan api bagaikan halilintar. Penduduk ramai pergi ke luar rumah, seperti biasa hendak menonton Galunggung yang sedang murka. Suatu malam pekan lalu, letusan besar yang ke-26 terjadi, sementara letusan kecil agaknya tak terhitung banyaknya.

Setelah lebih 4 bulan Galunggung itu mengamuk, kini letusannya bagi penduduk Tasikmalaya bukan hal aneh lagi. Justru penduduk merasa aneh bila dalam dua tiga hari Galunggung tidak meletus. Tapi di balik "hiburan" bagaikan adegan perang di puncak bukit, penduduk dicekam rasa takut menjelang tibanya musim hujan. Sebab ini berarti bencana banjir lahar dan air.

Saat ini ditaksir sekitar 16 juta m3 lahar menyelimuti tepi kepundan dan lereng Gunung Galunggung. Dari jumlah ini diperhitungkan 30%, atau 5 juta m3 lebih, bakal mengalir melalui sungai-sungai yang bersumber di lereng gunung itu. Apalagi bila hujan deras berturut-turut, "boleh jadi tigaperempat jumlah itu sekaligus menerjang Kota Tasikmalaya dan sekitarnya," ujar Bupati Tasikmalaya, Hudly Bambang Aruman pekan lalu.

Menjelang Lebaran lalu masyarakat Tasikmalaya sudah mencicipi malapetaka itu. Sekedar hujan rintik-rintik sempat menghanyutkan lahar di kali Ciloseh, memporakporandakan 76 rumah penduduk. Di kampung Marengtong Desa Indrajaya, 8 km dari Tasikmalaya sebuah tanggul penahan lahar jebol. Akibatnya sekitar 15 rumah penduduk yang sudah dikosongkan, hanyut diterjang lahar.

Kini suasana di tempat itu menyeramkan. Batu besar berserakan di mana-mana, permukaan lahar di sungai sudah rata dengan daratan, dan banyak pohon bertumbangan. Kecuali gemercik bunyi air, tak lagi terdengar suara manusia maupun hewan. Suasana sunyi gersang bagaikan di padang pasir. Sesekali angin kencang bertiup, menerpa debu.

Di bagian lain sebuah tanggul sudah terbenam lahar yang meluap dari kantung lahar. Akibatnya 11 rumah, termasuk sebuah pesantren Al-Muawwanah hancur. Rumah Hadirin, 60 tahun, sudah tiada. Dulu rumah itu tegak sekitar 100 m di balik tanggul itu. Dua hari sebelum Lebaran, Hadirin bersama kelima anaknya masih sempat membersihkan rumah. "Kami kepingin berlebaran di rumah," ujar petani yang dulu memiliki 300 tumbak (4.200 m2) sawah. Esok harinya rumahnya sudah tidak kelihatan, rata dengan lahar. "Tadinya saya percaya akan kekuatan tanggul itu," ujar Hadirin.

Tanggul yang diandalkan Hadirin dan tetangganya itu sebetulnya cukup kuat. Ia dibangun dengan swadaya masyarakat berdasarkan petunjuk teknis dari DPU, tak lama setelah Galunggung mulai meletus. Sistem "Gabion" dipergunakan, yaitu bronjong kawat yang diisi dengan batu. Tapi luapan lahar memang di luar perkiraan karena Galunggung terus-menerus memuntahkan bahannya.

Bahkan tanggul raksasa yang direncanakan sepanjang 2,5 km -- baru selesai 500 m -- yang bertujuan membendung lahar di kantung lahar sebanyak 2,4 juta m3 sekarang sudah kelihatan tak memadai. Rencana tanggul sepanjang itu juga dibangun dengan sistem bronjong. Tingginya mencapai 5 m dengan lebar alas 8 m dan lebar atas 3 m. Pelaksanaan pembangunannya dimulai awal Agustus dan diharapkan selesai dalam Oktober, menjelang musim hujan.

Semula tanggul pertama itu diperkirakan mencukupi untuk membendung dan mengendalikan aliran lahar di musim hujan kelak. Tapi ternyata Galunggung berkepanjangan kegiatannya dan: tak hentinya memuntahkan bahan lahar. Menurut Ir. Adjat Sudradjat, Kepala Direktorat Vulkanologi selama letusan Juli lalu material itu sudah bertambah dengan 1 juta m3 lagi, menjadi kini seluruhnya sekitar 16 juta m3 berumpuk di puncak dan lereng guunung yang amuk itu. Kalau beberapa bulan lagi gunung itu meletus, "bisa saja jumlah material itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14

Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…

B
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14

Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…

D
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16

Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…