Sang Guru & Anaknya

Edisi: 18/12 / Tanggal : 1982-07-03 / Halaman : 55 / Rubrik : KRI / Penulis :

KEPALA Sekolah Dasar itu, bersama istrinya, akan segera diadili dalam waktu beberapa hari lagi. Dia akan menguji tuduhan Jaksa Husien BA dari Kejaksaaan Negeri Kudus, yang menyangkanya telah mencoba membunuh anak kandungnya pelan-pelan dengan cara menyekapnya dalam ruang tertutup.

Djuadi, kepala SD Gondosari, Kudus itu, suatu hari pertengahan Januari lalu mendapatkan anaknya, Heru, masih tetap sakit, meski beberapa hari sebelumnya telah diperiksakan ke dukun. Mungkin karena kesal, Heru, pelajar SMP kelas II itu, dimasukkan ayahnya ke dalam kamar -- dan dikunci rapat dari luar.

Heru, 14 tahun, dengan suhu badan yang cukup tinggi, berteriak memprotes tindakan sang ayah. Tapi Djuadi, 50 tahun, maupun istrinya, tak peduli. Pintu kamar hanya dibuka bila hendak menyodorkan makanan kepada si anak.

Tapi karena suatu hari Heru menyadari bahwa makanan yang disuguhkan kepadanya dicampur kotoran manusia, ia menolak menyantapnya. Dan memprotes lebih keras. Protes tak meringankan nasibnya. Sang ayah malahan naik pitam. Heru ditelanjangi dan kasur tempat tidurnya diganti dengan tempat tidur dari bambu. Sejak itu ia tak diberi makan lagi.

Di rumah itu memang ada penghuni lain, yaitu Dwi Pujiraharjo, kakak Heru, dan ibu tiri mereka Kasmirah. Ibu kandung Dwi dan Heru telah meninggal beberapa tahun…

Keywords: -

---

Foto Terkait